Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kerumunan, Jalan Malioboro Disekat dan Lampu Taman Dimatikan

Kompas.com - 05/07/2021, 19:00 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menutup sejumlah ruas jalan menuju Jalan Malioboro dan mematikan lampu taman pada malam hari mulai Senin (5/7/2021).

Tindakan tersebut dilakukan untuk mencegah timbulnya kerumunan warga selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Dengan menutup akses jalan menuju Malioboro dan mematikan lampu taman, tujuannya untuk meningkatkan kepatuhan warga agar tidak nongkrong dan melakukan kegiatan yang tidak perlu," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Senin.

Baca juga: 33 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia, Ini Penjelasan RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

Heroe mengatakan, penutupan akses menuju Jalan Malioboro dilakukan setelah ada temuan warga yang berkumpul pada hari pertama diterapkannya PPKM Darurat.

Padahal, Pemerintah Kota Yogyakarta ingin Jalan Malioboro jadi simbol kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Suasana Malioboro terlihat sepi, penyekatan dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta untuk mencegah warga nongkrong di sekitaran Malioboro, Senin (5/7/2021)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Suasana Malioboro terlihat sepi, penyekatan dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta untuk mencegah warga nongkrong di sekitaran Malioboro, Senin (5/7/2021)

Agar kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat ini efektif, Heroe sudah memerintahkan Satgas Covid-19 menggelar patroli.

Dia merasa, jika ada petugas yang mengawasi, tidak akan kerumunan.

“Di Alun-alun Utara sejak hari pertama tidak ada penjual dan orang yang nongkrong. Karena ditunggu tim Satgas Kota dan kemantren. Begitu juga titik-titik kumpul lainnya kita lakukan penertiban,” sebutnya.

Baca juga: Hari Pertama PPKM Darurat Yogyakarta, Wakil Wali Kota Sebut Banyak Warga Kebingungan

Selain Jalan Malioboro beberapa ruas jalan juga akan dilakukan penyekatan seperti di Jalan Magelang, Jalan Wirobrajan, Jalan Parangtritis.

Tujuannya untuk menyaring kendaraan dari luar kota yang masuk ke Kota Yogyakarta.

Suasana Malioboro terlihat sepi, penyekatan dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta untuk mencegah warga nongkrong di sekitaran Malioboro, Senin (5/7/2021)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Suasana Malioboro terlihat sepi, penyekatan dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta untuk mencegah warga nongkrong di sekitaran Malioboro, Senin (5/7/2021)

Bagi warga luar DIY yang akan masuk ke Kota Yogyakarta juga harus bisa menunjukkan hasil negatif antigen atau PCR, KTP beserta tujuannya, dan menunjukkan kartu vaksin.

“Ini sebagai upaya untuk meredam mobilitas warga agar di masa PPKM Darurat terkondisi di rumah saja. Jargon 'di rumah, lebih baik' agar bisa menjadi gerakan semua warga,” pungkas Heroe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak 'Study Tour' Dilarang di Jateng, Sewa Transportasi Dibatalkan dan Kunjungan Wisata Turun

Dampak "Study Tour" Dilarang di Jateng, Sewa Transportasi Dibatalkan dan Kunjungan Wisata Turun

Regional
Pamit Pergi Mancing di Bendungan Bogor, Seorang Pria Ditemukan Tewas

Pamit Pergi Mancing di Bendungan Bogor, Seorang Pria Ditemukan Tewas

Regional
Maju Pilkada, Mantan Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Noegroho Ajukan Pensiun Dini

Maju Pilkada, Mantan Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Noegroho Ajukan Pensiun Dini

Regional
Baling-baling Pesawat Diduga Sisa PD II Ditemukan di Hutan Keerom, Diambil dengan Ritual Adat

Baling-baling Pesawat Diduga Sisa PD II Ditemukan di Hutan Keerom, Diambil dengan Ritual Adat

Regional
21 Ton Bawang Bombai dari Malaysia untuk Jakarta Disita, 3 Orang Ditangkap

21 Ton Bawang Bombai dari Malaysia untuk Jakarta Disita, 3 Orang Ditangkap

Regional
[POPULER NUSANTARA] Bus Rombongan SMP Asal Malang Kecelakaan | Pegi Diduga Otak Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER NUSANTARA] Bus Rombongan SMP Asal Malang Kecelakaan | Pegi Diduga Otak Pembunuhan Vina Cirebon

Regional
Anak Kepala Desa Ditetapkan Tersangka Kasus Penyerangan di Montong

Anak Kepala Desa Ditetapkan Tersangka Kasus Penyerangan di Montong

Regional
Ribuan Lampion Waisak Hiasi Langit Candi Borobudur, Bikin Peserta Terharu

Ribuan Lampion Waisak Hiasi Langit Candi Borobudur, Bikin Peserta Terharu

Regional
Bayar Parkir Rp 1.000, Pengemudi Ojol Dikeroyok Juru Parkir di Pekanbaru

Bayar Parkir Rp 1.000, Pengemudi Ojol Dikeroyok Juru Parkir di Pekanbaru

Regional
Taman Cerdas Samarinda: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Taman Cerdas Samarinda: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Rekayasa Pembunuhan Jadi Kecelakaan, Pria di Ponorogo Bunuh Tetangganya Saat Mabuk

Rekayasa Pembunuhan Jadi Kecelakaan, Pria di Ponorogo Bunuh Tetangganya Saat Mabuk

Regional
Pantai Koka Flores: Rute, Daya Tarik, dan Harga Tiket

Pantai Koka Flores: Rute, Daya Tarik, dan Harga Tiket

Regional
Stadion Benteng Reborn Sukses Bangkitkan Sportainment di Kota Tangerang

Stadion Benteng Reborn Sukses Bangkitkan Sportainment di Kota Tangerang

Regional
Pengurus Panti di Belitung Cabuli Remaja Perempuan Sejak 2022

Pengurus Panti di Belitung Cabuli Remaja Perempuan Sejak 2022

Regional
Tebang Pohon dalam Hutan Lindung, Petani di Rote Ndao NTT Ditangkap Polisi

Tebang Pohon dalam Hutan Lindung, Petani di Rote Ndao NTT Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com