Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Keluarga Marah, Pengurusan Jenazah Pasien Covid-19 Harus Cepat

Kompas.com - 30/06/2021, 08:54 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Salatiga mengadakan pelatihan pemulasaraan untuk jenazah terpapar Covid-19.

Pelatihan ini dilakukan agar jenazah segera mendapat penanganan dan pemakaman secara layak.

Kabag Kesra Pemkot Salatiga Jumiarto menyampaikan ada kecemasan dari modin dan petugas jika terpapar saat mengurus jenazah Covid-19.

“Pelatihan ini masih bersifat memberikan informasi terkait pemulasaraan jenazah terpapar Covid-19, selanjutnya menularkan ilmu yang didapatkan, bukan berarti jika terjadi KLB pemerintah mengajukan modin untuk menangani semua, tidak," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/6/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 Bertambah, Permohonan Doa Arwah dan Kesembuhan Meningkat

Dia menegaskan bahwa tanggung jawab tetap berada di pemerintah.

"Kegiatan ini juga sebagai antisipasi kejadian RSUD overload, namun ada keluarga duka yang marah karena menunggu lama. Relawan pemulasaraan jenazah terpapar Covid-19 di Salatiga juga ada dari Banser dan setiap saat akan membantu beserta ambulan disediakan," tegasnya.

Sekretaris Daerah Kota Salatiga Wuri Pudjiastuti mengatakan pelatihan diberikan sebagai antisipasi bila terjadi lonjakan kasus meninggal karena Covid-19.

"Memang ini mendadak karena kemarin di RSUD Salatiga ada kasus meninggal enam orang pasien dalam sehari saja agak kewalahan,” kata Wuri.

Dokter Spesialis Forensik RSUD Salatiga, dr.Wian Pisia Anggreliana, MH.,Sp.KF menjelaskan, kriteria pasien meninggal dengan protokol Covid-19 adalah pasien meninggal dalam status suspek Covid-19 dengan atau tanpa komorbid yang belum sempat swab/RT PCR tetapi sudah ada hasil laboratorium, termasuk rapid darah lengkap dan hasil rontgent.

"Pasien meninggal dalam probable Covid-19 dengan atau tanpa komorbid yang belum sempat swab/RT PCR tetapi sudah ada hasil laboratorium dan hasil rontgent, pasien DOA (Death on Arrival) yang memiliki riwayat kontak dengan pasien suspek, probable, konfirmasi, dan pasien yang meninggal dengan status konfirmasi Covid-19," jelasnya.

Baca juga: Jadi Saksi Pembagian Warisan, Warga Kulon Progo Positif Covid-19, Satu RT Lockdown

“Selanjutnya urutan pemulasaraan jenazah dengan protokol Covid-19 adalah menutup lubang lubang tubuh dengan kapas yang dibasahi klorin, jeazah dimandikan atau disemprot dengan klorin bagi yang tidak boleh dimandikan, jenazah dikafani, dibungkus dengan plastik kantong jenazah, lalu jenazah dimasukkan ke dalam peti dengan lapisan alumunium foil, peti jenazah dilakukan disinfektan, selanjutnya dimasukkan ke mobil jenazah,” tambahnya.

Kemudian dilakukan pemakaman.

Kabid Kawasan Permukiman Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinas Perkim) Salatiga Hengky Aryo Alfianto mengungkapkan, minimal dua orang petugas yang melakukan pemulasaraan, tapi kalau yang meninggal berbadan besar tentu harus menyesuaikan.

"Yang meninggal di rumah karena isoman, kita beri bantuan peti, APD, mori, sabun, cotton bud, shampo, dan non-muslim kita tambah bantal dan guling kecil. Kalau ada di masyarakat yang meninggal karena dimungkinkan Covid-19 ajukan bantuan. Tapi kalau meninggal di RSUD kita menerima sudah rapi dalam peti. Ada satu peti mati kami berikan 10 APD, asumsinya dua untuk yang memandikan, dan delapan untuk yang menguburkan,” terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com