JOMBANG, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, sejumlah acara Kabupaten Jombang dan Kota Mojokerto, dibubarkan oleh tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19.
Selain digelar tanpa izin, acara-acara tersebut juga mengabaikan protokol kesehatan untuk pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19.
Baca juga: Curiga Banyak Motor Keluar Masuk, Ternyata Tempat Transaksi Motor Curian, 1 Tahun 40 Unit Terjual
Dua pagelaran kesenian
Di Kabupaten Jombang, tim gabungan kepolisian membubarkan paksa pentas kesenian kuda lumping yang digelar di Dusun Sukoharjo, Desa Penggaron, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.
Pertunjukan seni kuda lumping atau 'jaranan' tersebut digelar pada Jumat (21/5/2021), di rumah warga berinisial M yang sedang melaksanakan hajatan khitanan.
Kapolsek Mojowarno AKP Yogas mengungkapkan, gelaran seni kuda lumping atau 'jaranan' tersebut terpaksa dibubarkan karena memicu kerumunan massa.
"Kami menghentikan dan membubarkan hiburan jaranan (kuda lumping) karena menimbulkan kerumunan massa," kata Yogas, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (21/5/2021) malam.
Dia mengungkapkan, penghentian dan pembubaran pagelaran seni kuda lumping di rumah M, mengacu pada surat edaran Bupati Jombang tentang pelaksanaan PPKM mikro.
Baca juga: Detik-detik Bripka Yuyus Dikeroyok 9 Anggota Ormas, Berawal Ingin Melerai Keributan
Pelaksanaan PPKM berbasis mikro diterapkan Pemkab Jombang sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19.
Yogas mengatakan, pihaknya tidak pernah menerima permintaan izin ataupun pemberitahuan dari pihak yang memiliki hajat jika akan menggelar acara kuda lumping.
Sehari berselang, Kepolisian Sektor Sumobito membubarkan pertunjukan kesenian wayang kulit yang digelar di Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.
Kapolsek Sumobito AKP M Amin mengatakan, pertunjukan wayang kulit dibubarkan polisi, digelar di rumah Kepala Desa Sebani, Sunaryo, Sabtu (22/5/2021) malam.
Sunaryo mengundang kelompok kesenian wayang kulit untuk melakukan pertunjukan pada acara hajatan di rumahnya.
Baca juga: Bermula Warga Positif Covid-19 Hadiri Hajatan, 147 Orang Tertular, Satu Desa Di-lockdown