KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, mengingatkan warga mewaspadai ancaman kekeringan yang melanda daerah itu.
Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut mengatakan, puncak musim kemarau diperkirakan jatuh pada Agustus 2021.
Baca juga: 2 Remaja Perempuan Diduga Disekap dan Diperkosa Selama 4 Hari
"Puncak musim kemarau di wilayah Kabupaten Manggarai terjadi pada Agustus 2021, sehingga perlu diantisipasi secara dini oleh semua perangkat daerah ini," kata Heribertus dalam keterangan tertulis seperti dikutip dari Antara, Jumat (7/5/2021).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Manggarai memperkirakan puncak musim kemarau terjadi pada Agustus 2021.
Heribertus menekankan pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia yang mumpuni dalam mengantisipasi ancaman itu.
Ia juga mengingatkan pentingnya koordinasi yang baik antarsektor dalam menyiapkan data yang memadai untuk menghadapi kemarau.
Potensi bencana kekeringan yang dikhawatirkan melanda Kabupaten Manggarai di antaranya, kekurangan air bersih, kematian ternak akibat kekurangan air, kebakaran hutan, penebangan pohon secara ilegal, dan bencana sosial lainnya.
Kepala Stasiun BMKG Stasiun Meterologi Fransales Lega Manggarai Decky Irmawan mengingatkan semua pihak menyiapkan strategi menjelang kemarau panjang.
"Hasil monitoring dilakukan BMKG selama sepuluh hari terakhir, persentase curah hujan kurang dari 50 milimeter," kata dia.
Baca juga: Berenang Bersama Gubernur NTB di Gili Trawangan, Sandiaga: Jaga Prokes, Kita Pakai Masker
Pada Mei, lanjutnya, Kecamatan Langke Rembong dengan curah hujan diperkirakan sedang dan wilayah lain, prakiraan curah dengan hujan rendah.
Ia berharap, masyarakat tidak membakar lahan selama wilayah tersebut memasuki puncak musim kemarau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.