Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemudik Motor Pasrah Diputar Balik di Karawang, "Dua Minggu 2 Kali Antigen, Duit dari Mana?"

Kompas.com - 06/05/2021, 07:47 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG,KOMPAS.com - Uju Sunarya (39), pemudik asal Jakarta pasrah saat diminta putar balik oleh petugas di Pos Penyekatan Tanjungpura, Karawang, Kamis (6/5/2021) dini hari.

Uju diminta putar balik lantaran surat bebas Covid-19 yang ia bawa sudah kedaluarsa. Ia dan istrinya juga tak masuk dalam pengecualian warga yang boleh mudik.

"Kalau disuruh putar balik ya putar balik. Kalau disuruh tes saya dari mana lagi. Dua minggu aja dua kali antigen. Duit dari mana?" ungkap Uju.

Uju dan istrinya mengaku nekat mudik lantaran dua anak dan orangtuanya berada di Kuningan, Jawa Barat. Sebagai pemudik, Uju mengaku keberatan dengan larangan mudik.

"Karena yang saya pikirin itu mungkin Lebaran ini saya masih bisa ketemu,  enggak tahu entar habis Lebarannya, kan gitu. Yang saya harap saya bisa lolos, bisa pulang, kumpul bersama keluarga," ungkap Uju.

Baca juga: Sebut Mau Pulang Kampung, Pekerja Ini Bisa Lolos Penyekatan Polisi di Perbatasan Bekasi-Karawang

Uju Sunarya (39), salah seorang pemudik diminta putar balik di di Pos Penyekatan Tanjungpura, Karawang Barat, Karawang, Kamis (6/5/2021) dini hari.KOMPAS.COM/FARIDA Uju Sunarya (39), salah seorang pemudik diminta putar balik di di Pos Penyekatan Tanjungpura, Karawang Barat, Karawang, Kamis (6/5/2021) dini hari.
Kepala Pos Penyekatan Tanjungpura, Karawang, Kompol Suparno menyebut puluhan pemudik motor dan mobil diminta putar balik. Alasannya mereka tidak bisa menunjukkan persyaratan untuk mudik.

"Yang melakukan pelanggaran mudik kita putarbalikkan ke tempat semula," ujar dia.

Baca juga: Cukup Bayar Rp 3.000, Warga Pangandaran Bisa Hilir Mudik ke Cilacap, Aman Tanpa Penyekatan

Meski begitu, kata Suparno, ada juga pemudik yang diperbolehkan melanjutkan penjalanan karena bisa menjelaskan alasan kuat untuk mudik serta mampu menunjukkan persyaratan yang ditentukan.

"Berbarengan dengan mudik orang tuanya sakit yang mengharuskan keluarganya datang," kata Suparno yang juga Kapolsek Karawang Kota itu.

Baca juga: Warga Nekat Mudik, Mendagri Tito: Alih-alih Minta Maaf ke Orangtua, Kita Malah Berbuat Dosa Menularkan Virus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com