Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Dievakuasi karena Terendam Banjir, 50 Narapidana Dikembalikan ke Lapas Pekalongan

Kompas.com - 03/03/2021, 17:44 WIB
Ari Himawan Sarono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Sebanyak 50 orang dari 100 Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan kembali dipindahkan dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Pekalongan, Rabu (3/3/2021).

Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekalongan, Agus Wijayanto menyampaikan, sebelumnya banjir yang terjadi di Kota Pekalongan turut menyebabkan Kantor Lapas Kelas IIA Pekalongan terendam.

Akibatnya, ratusan warga binaan harus dievakuasi ke Rutan Kelas IIA Pekalongan dan Rutan Kelas IIB Batang.

Baca juga: Lapas Pekalongan Kebanjiran, Ratusan Narapidana Dipindahkan

Banjir sudah berangsur surut, sehingga 50 warga binaan kami yang berada di Rutan Pekalongan, kami pindahkan kembali ke Lapas. Pemindahan ini, tentu mengedepankan protokol kesehatan," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

"Para warga binaan ini akan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Untuk kamarnya, akan terpisah dengan warga binaan lain yang sebelumnya sudah berada di Lapas,” sambung Agus.

Sementara Kepala Rutan Kelas IIA Pekalongan, Anggit Yongki Setiawan mengungkapkan, pemindahan kembali warga binaan Lapas Pekalongan dilakukan secara bertahap.

Dari sebanyak 100 warga binaan yang dievakuasi ke Rutan Pekalongan akibat banjir, sebanyak 50 warga binaan dikembalikan ke Lapas, melihat kondisi air yang mulai surut dan pemulihan pascabencana.

“Sisanya yakni 50 warga binaan akan dipindahkan secara bertahap, mengingat pemulihan pascabencana seperti tempat tidur dan sebagainya perlu disiapkan dan dibersihkan,” ungkapnya.

Baca juga: Puting Beliung di Pekalongan, Belasan Rumah dan Satu Mushala Rusak

Lebih lanjut, ia menerangkan, untuk warga binaan yang rentan seperti lansia atau sakit, sementara masih berada di Rutan Kelas IIA Pekalongan.

“Diprioritaskan untuk warga binaan yang betul-betul sehat, mengingat memang belum sepenuhnya surut. Sehingga, untuk warga binaan yang belum dipindahkan ini kami menunggu kesiapan dari Lapas. Musibah banjir ini kan disebabkan oleh cuaca ekstrem sehingga tidak bisa diprediksi dan perlu pertimbangan khusus,” ujar Anggit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com