Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2021, 08:13 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Sebanyak 128 anggota Direktorat Samapta Polda Sumatera Selatan dilakukan tes urine secara mendadak. Hasilnya, seorang Bintara diduga menggunakan narkoba lantaran hasil tes urine tersebut menyatakan positif.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Profesi Pengamanan (Kabid Propam) Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Dedi Sofiandi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.

"Iya benar satu orang bintara positif hasil pemeriksaan hari ini,"kata Dedi, Senin (22/2/2021).

Baca juga: Diduga Pakai Narkoba, Kapolsek Astana Anyar dan 11 Anggotanya Diamankan Propam Polda Jabar

Dedi mengatakan, mereka belum bisa membeberkan identitas anggotanya yang positif menggunakan narkoba itu. Sebab, sampai saat ini bintara tersebut masih dalam pemeriksaan.

"Masih didalami dulu, untuk narkoba jenis apa juga masih dicek,"ujarnya singkat.

Perintah langsung Kapolri, antisipasi kasus Kapolsek Astana Anyar

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Supriadi menambahkan, tes urine mendadak itu dilakukan setelah mereka mendapatkan perintah langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, lantaran Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni kedapatan menggunakan narkoba.

Menurut Supriadi, tes urine itu dilakukan secara acak dengan memanggil nama personel di setiap satuan masing-masing.

"Jadwalnya tidak ditentukan kapan, bisa hari ini, bisa besok sehingga kita bisa benar-benar memastikan siapa saja anggota yang menggunakan narkoba,"ujar Supriadi.

Baca juga: Fakta Pecatan TNI Jadi Dalang Penculikan Anak 4 Tahun di Palembang, Berencana Minta Tebusan Rp 100 Juta, Cari Korban Secara Acak

Sanksi pemecatan tidak hormat

Sanksi para anggota yang kedapatan menggunakan narkoba terberat adalah pemecatan secara tidak hormat (PDTH). Supriadi pun mengimbau agar seluruh polisi dapat menjauhi penggunaan narkoba.

"Sudah banyak di PTDH disini, bahkan setelah dipecat dikenakan juga sanksi pidana," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com