Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Produksi Blok Rokan, 44 Sumur Minyak di Riau Dibor Tahun Ini

Kompas.com - 16/02/2021, 20:31 WIB
Aprillia Ika

Editor

RIAU, KOMPAS.com - Blok Rokan yang terletak di Provinsi Riau merupakan blok lapangan minyak mentah terbesar yang menyumbang 24 persen produksi minyak mentah nasional hingga saat ini.

Namun karena blok ini secara alami mengalami laju penurunan produksi, maka pihak pengelolanya perlu upaya untuk menahan penurunan produksi tersebut.

Untuk itu, PT pertamina Hulu Rokan (PHR) yang akan mengelolanya per 9 Agustus 2021 mendatang merencanakan akan mengebor 44 sumur tambahan disamping sumur minyak yang masih berproduksi.

"Akan ada 44 sumur pengembangan yang akan dilakukan pengeboran pada 2021 usai Blok Rokan ini dialihkan ke Pertamina," ujar Dirut PHR RP Yudantoro, melalui rilis ke Kompas.com, Selasa (16/02/2021).

Baca juga: Ceceran Kristal Hitam Mirip Minyak Mentah Cemari Pantai Balongan Indramayu

Selain itu, juga direncanakan adanya 40 sumur pengembangan tambahan lainnya, sesuai diskusi dengan SKK Migas.

Selanjutnya, masih dalam rangka untuk menahan laju penurunan produksi, PHR dalam jangka panjang akan menerapkan infill drilling, pengeboran sumur eksplorasi, work over atau well intervention, optimasi program injeksi air (water flood) dan injeksi uap (steam flood), dan EOR kimia.

Juga, program lainnya untuk menambah cadangan minyak.

Yudantoro mengatakan, PHR akan mengelola Blok Rokan hingga 2041, setelah alihkelola dari PT Chevron Pacific Indonesia.

"Pada masa itu kami harus memastikan Blok Rokan terus dapat berkontribusi maksimal terhadap produksi nasional, melalui berbagai program yang kami jalankan," ujarnya.

Blok Rokan sendiri berada di Provinsi Riau dan memiliki lima lapangan besar yakni Duri, Minas, Bangko, Balam South, dan Petapahan. Rata-rata produksinya 165.000 barel minyak per hari.

Baca juga: Sepanjang 2019, Polda Riau Tetapkan 85 Tersangka Pencurian Minyak Mentah PT Chevron

Sebelumnya diberitakan, Menteri ESDM Arifin Tasrif melaporkan, jumlah cadangan minyak bumi nasional sebesar 4,77 miliar barel. Apabila tidak dilakukan eksplorasi, cadangan tersebut akan habis dalam waktu dekat.

"Dengan asumsi tidak ada penemuan cadangan energi fosil yang baru, maka minyak bumi akan habis dalam waktu 9 tahun," ujarnya dalam seminar virtual, Rabu (21/10/2020).

Oleh karenanya, Arifin menekankan pentingnya eksplorasi, guna meningkatakan cadangan sumber energi fosil. Pasalnya, masih banyak potensi sumber energi belum dapat ditindaklanjuti oleh para pemangku kepentingan.

Baca juga: Jebol Pipa Minyak Chevron, 4 Pencuri Dibekuk Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com