Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Beberapa Faktor Tanah bergerak di Sukabumi Menurut PVMBG

Kompas.com - 10/02/2021, 16:11 WIB
Agie Permadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut ada beberapa faktor penyebab tanah bergerak di Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Kepala PVMBG Andiani mengatakan bahwa gerakan tanah diperkirakan akibat kemiringan lereng yang agak curam.

"Tanah pelapukan yang bersifat mudah meloloskan air melalui retakan yang terbentuk yang berada di atas batuan yang lebih kedap air (batupasir tufaan)," ucap Andiani kepada Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

Baca juga: Warga di Lokasi Bencana Tanah Bergerak Sukabumi Terkejut Mendengar Dentuman Keras

Batas antara keduanya, menurut Andiani, diperkirakan sebagai bidang gelincir.

Sistem penataan air permukaan (drainase) dinilai kurang baik dan tidak kedap air.

"Hujan yang turun dengan intensitas tinggi menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah," kata dia.

Seperti diketahui, pergerakan tanah di Kampung Ciherang merusak 20 rumah dan mengancam 103 rumah lainnya.

Baca juga: Rekomendasi PVMBG: Tanam Pohon Berakar Kuat di Lokasi Tanah Bergerak Sukabumi

Perisitiwa bencana gerakan tanah yang terjadi pada Minggu (13/12/2020), sekitar pukul 18.00 WIB, menyebabkan 56 kepala keluarga atau 168 jiwa mengungsi.

Tak ada korban jiwa dalam bencana ini, asesmen, evakuasi warga, perbaikan hingga distribusi bantuan terus dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com