Salin Artikel

Ini Beberapa Faktor Tanah bergerak di Sukabumi Menurut PVMBG

Kepala PVMBG Andiani mengatakan bahwa gerakan tanah diperkirakan akibat kemiringan lereng yang agak curam.

"Tanah pelapukan yang bersifat mudah meloloskan air melalui retakan yang terbentuk yang berada di atas batuan yang lebih kedap air (batupasir tufaan)," ucap Andiani kepada Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

Batas antara keduanya, menurut Andiani, diperkirakan sebagai bidang gelincir.

Sistem penataan air permukaan (drainase) dinilai kurang baik dan tidak kedap air.

"Hujan yang turun dengan intensitas tinggi menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah," kata dia.

Seperti diketahui, pergerakan tanah di Kampung Ciherang merusak 20 rumah dan mengancam 103 rumah lainnya.

Perisitiwa bencana gerakan tanah yang terjadi pada Minggu (13/12/2020), sekitar pukul 18.00 WIB, menyebabkan 56 kepala keluarga atau 168 jiwa mengungsi.

Tak ada korban jiwa dalam bencana ini, asesmen, evakuasi warga, perbaikan hingga distribusi bantuan terus dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/10/16114781/ini-beberapa-faktor-tanah-bergerak-di-sukabumi-menurut-pvmbg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke