KOMPAS.com - Tewasnya Youvanry Aldyryansyah Purba (21) karena dianiaya pemilik rumah dan satpam saat mencuri membawa duka bagi ibunya, Sumarni.
Youvanry semasa masih hidup tinggal bersama ibunya di Kelurahan Serbelawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Simalungan, Sumatera Barat.
Sumarni bercerita saat kejadian yang menewaskan anaknya, ia tak memiliki firasat apapun.
Di malam kejadian Youvanry kelur rumah tanpa pamit. Ia tak menyangka jika malam itu adalah pertemuan terakhir dia dengan anak laki-lakinya.
"Saya minta keadilan lah, Pak, buat anak saya,” kata Sumarni.
Baca juga: Pencuri yang Tewas Dipukul Talenan Pemilik Rumah dan Satpam Alami Gangguan Jiwa
Ia pernah membawa anaknya ke sebuah klinik dan setelah konsumsi obat daro dokter, kondisi Youvanry mulai membaik.
Youvanry pernah menolak konsumsi obat apalagi saat sakit atau demam. Tapi sejak setahun terakhir, kondisinya mulai membaik.
Namun Youvanry lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah dan sedikit berbicara.
"Seperti orang gila gitu, ya sudah mengalami seperti itulah dia. Namun sudah setahun belakangan ini dia sudah sedikit berubah. Cuma dia tidak pernah mau keluar rumah lagi."
"Disuruh pangkas nggak mau. Nanti kalau mandi, mau sampai berminggu-minggu. Kurang mau lah dia untuk bicara," kata Sumarni, Jumat (8/1/2021).
Baca juga: Detik-detik Pencuri Tewas Setelah Diikat hingga Dipukul Pakai Talenan
Jika sudah mendengarkan musik dengan volume maksimal, Youvanry lebih terlihat tenang.
Semasa hidupnya, Youvanry sangat menyukai sepeda motor Honda Cup 70 miliknya. Motor tua tersebut terkadang dibawa keliling di halaman rumah.
“Setiap hari mengendarai sepeda motor bututnya hanya keliling depan rumah. Ya, nanti kalau keluar dari pintu hidupkan kereta (sepeda motor) hanya depan rumah ini saja, sekali sampai dua kali keliling depan rumah, ya udah berhenti dan masuk rumah lagi," jelasnya.