SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Sosok Youvanry Aldyryansyah Purba (21) telah pergi untuk selamanya. Ibunya, Sumarni mengenang anaknya yang tewas saat tragedi penganiayaan oleh pemilik rumah dan 3 oknum satpam.
Sumarni mengenang, almarhum anaknya mengalami gangguan kejiwaan sejak 3 tahun belakangan ini. Namun karena keterbatasan biaya ia tidak dibawa berobat secara intensif atau tidak direhabilitasi.
Baca juga: Detik-detik Pencuri Tewas Setelah Diikat hingga Dipukul Pakai Talenan
Terakhir ia hanya dibawa konseling ke klinik dan menerima obat resep dokter. Setelah mengonsumsi obat, menurut Sumarni, belakangan kondisi Youvanry sedikit mulai membaik. Namun tak jarang ia menolak mengonsumsi obat apalagi saat alami sakit ringan seperti demam.
"Seperti orang gila gitu, ya sudah mengalami seperti itulah dia. Namun sudah setahun belakangan ini dia sudah sedikit berubah. Cuma dia tidak pernah mau keluar rumah lagi. Disuruh pangkas nggak mau. Nanti kalau mandi, mau sampai berminggu-minggu. Kurang mau lah dia untuk bicara," kata Sumarni ditemui di kediamannya, Kelurahan Serbelawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Jumat (08/01/2021).
Kepribadian Youvanry sejak mengalami depresi membuat keluarga terpukul. Perubahan drastis dialami Yovanry, mulai menolak bicara dan enggan bersosialisasi dengan orang-orang sekitar.
Suatu kali, kata Sumarni, Yuovanry pernah pergi dari rumah lalu berjalan kaki ke Kota Siantar dengan membawa tas ransel berisi buku bekas dan foto keluarganya.
“Pernah keluar rumah jam sembilan malam jalan kaki ke Siantar bawa tas ransel. Isi tasnya buku-buku bekas, atlas, buku yasin kecil, foto-foto Bu Leknya,” kata Sumarni.
Selama mengalami depresi, Youvanry sehari-hari mendengarkan musik di kamar tidurnya dengan volume maksimal. Menurut Sumarni, setelah mendengarkan musik dengan suara kencang, Youvanry terlihat tenang.
Meski demikian, kata Sang Ibu, ada yang sangat disukai Youvanry semasa hidupnya, yaitu sepeda motor Honda Cup 70. Sepeda motor tua miliknya itu terkadang hanya dibawa keliling seputar halaman rumah.
“Setiap hari mengendarai sepeda motor bututnya hanya keliling depan rumah. Ya, nanti kalau keluar dari pintu hidupkan kereta (sepeda motor) hanya depan rumah ini saja, sekali sampai dua kali keliling depan rumah, ya udah berhenti dan masuk rumah lagi," jelasnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan