Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Keluarga Sunakip, ABK Tewas di Kapal Ikan Taiwan, Ada Harapan yang Belum Diwujudkan

Kompas.com - 08/01/2021, 12:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Hati Bani dan Wagiyah hancur begitu mendengar putranya Sunakip Setiawan (21) tewas.

Kesedihan semakin terasa lantaran mereka belum bisa menyaksikan jenazah putra yang dicintainya.

Sebab Sunakip meninggal saat bekerja di kapal ikan Taiwan.

Keluarga di Gunungkidul, DIY kini masih menanti kepulangan jenazah Sunakip.

Baca juga: Sebelum Meninggal di Kapal Ikan Taiwan, Pekerja Asal Gunungkidul Sempat Kirim Uang untuk Perbaiki Rumah

Ada harapan yang belum sempat diwujudkan

Sunakip (tengah) bersama dua Orang lainnya Edi Susanto (Jaket Hijau) dan Udiantoro (Tinggi). Mereka bertiga Warga Temuireng 2, Girisuko, Panggang, GunungkidulDokumentasi Dukuh Temuireng Sunakip (tengah) bersama dua Orang lainnya Edi Susanto (Jaket Hijau) dan Udiantoro (Tinggi). Mereka bertiga Warga Temuireng 2, Girisuko, Panggang, Gunungkidul
Sang ayah, Bani mengenang kembali percakapan terakhirnya dengan Sunakip.

Putranya tersebut menghubungi dia dan Wagiyah melalui telepon dua bulan lalu.

Sunakip mengatakan telah mengirimkan uang kepada keluarganya di kampung.

"Gajine lancar, tapi menerima 6 bulan sekali, tetapi di sana diperlakukan baik," tutur sang ayah.

Dengan uang tersebut, Sunakip berpesan agar rumah bagian belakang diperbaiki.

Pesan putra yang dikasihinya itu kemudian segera direspons oleh Bani.

Ia memotong beberapa pohon jati miliknya untuk digunakan memperbaiki rumah.

Tetapi sayangnya, sebelum harapan terwujud, keluarga mendengar kabar jika Sunakip telah tiada.

Baca juga: Kaget, Bayi Tiba-tiba Keluar Saat Hendak Buang Air, Dedeh: Saya Enggak Hamil

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com