Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Tempe Tasikmalaya Kurangi Ukuran

Kompas.com - 06/01/2021, 16:51 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Beberapa sentra perajin tahu tempe di Kampung Nagrog, Kelurahan Sukamaju Kidul, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, terpaksa mengurangi ukuran hasil produksi tahu tempe setelah harga kedelai mengalami kenaikan.

Soalnya, harga penjualan tak bisa naik di masa pandemi sekarang, sedangkan harga bahan baku kedelai harganya naik menjadi Rp 10.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 6.800 per kilogramnya.

Selain itu, para perajin pun terpaksa mengurangi jumlah produksi tahu tempe karena tak mampu menambahkan modal produksi seusai harga kedelai naik.

"Kenaikan bahan baku yang dialami oleh para perajin pabrik tahu dan tempe yang berada di Kota Tasikmalaya selama ini terpaksa harus mengurangi produksi setiap harinya. Karena, harga kedelai impor saat ini tercatat Rp 9.200 hingga Rp 10.000 per kilogram, sebelumnya itu diangka Rp 6.800," jelas salah seorang perajin tahu tempe, Yanti (35), di pabriknya, Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Tempe di Kulon Progo Perkecil Ukuran

Yanti menambahkan, kebutuhan pembuatan tahu dan tempe yang dilakukannya selama ini biasanya setiap harinya butuh 1,5 kuintal kedelai, tapi karena harga naik hanya 1 kuintal saja.

Sedangkan, penjualan tahu satu buahnya dijual antara Rp 200, Rp 300 dan Rp 600 rupiah dan perubahan bentuk ukuran diperkecil.

"Kenaikan kedelai yang terjadi sekarang ada perubahan bentuk tahu dan tempe, jika bentuk ukuran tidak dirubahnya dipastikan pengrajin akan mengalami kerugian cukup besar," kata dia.

Baca juga: Jeritan Perajin Tahu Tempe, Kurangi Produksi hingga Terancam Gulung Tikar akibat Harga Kedelai Naik

Sementara itu, Ajat Sudarajat (45), perajin tempe lainnya mengaku kenaikan harga kedelai ini dikeluhkan oleh semua perajin tahu tempe di wilayahnya.

Apalagi, di wilayahnya selama ini dikenal sebagai sentra perajin tahu tempe yang menyuplai beberapa pasar di Tasikmalaya dan luar daerah lainnya.

"Kenaikan kedelai yang terjadi selama ini, kami terpaksa harus menghentikan dua orang dari jumlah pegawai seluruhnya 8 orang," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com