JAYAPURA, KOMPAS.com - Bentrok terjadi antar massa pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Yalimo nomor urut 1 Erdi Dabi-Jhon Wilil, dan pasangan nomor urut 2 Lakius Peyon-Nahum Mabel, Selasa (8/12/2020).
Anggota Komisioner Bawaslu Papua, Jamaludin mengatakan, bentrok terjadi saat massa yang diduga pendukung Erdi-John menahan logistik untuk Pilkada Yalimo sejak Selasa siang.
Massa ingin agar pemilihan di Yalimo diganti dengan sistem noken.
Baca juga: Bawa Sajam, Massa di Yalimo Tahan Logistik Pilkada dan Minta Pemilihan Diganti Sistem Noken
Diketahui di distrik itu juga ada pendukung Lakius-Nahum sehingga suasana yang panas diduga membuat bentrok tidak bisa dihindarkan.
"Sudah ada lima orang korban karena masing-masing massa pendukung saling melempar batu. Ada 10 orang aparat keamanan, kapolres sudah ada di lokasi," kata Jamaludin saat dihubungi, Selasa.
Baca juga: MA Tolak Pemakzulan Bupati Jember Faida
Sampai saat ini aparat kemananan dan penyelenggara pemilu tengah berusaha membangun komunikasi dengan massa yang menahan logistik pilkada.