Salin Artikel

Massa Pendukung 2 Paslon Pilkada Yalimo Bentrok, 5 Orang Terluka, Logistik Pilkada Ditahan

Anggota Komisioner Bawaslu Papua, Jamaludin mengatakan, bentrok terjadi saat massa yang diduga pendukung Erdi-John menahan logistik untuk Pilkada Yalimo sejak Selasa siang.

Massa ingin agar pemilihan di Yalimo diganti dengan sistem noken.

Diketahui di distrik itu juga ada pendukung Lakius-Nahum sehingga suasana yang panas diduga membuat bentrok tidak bisa dihindarkan.

"Sudah ada lima orang korban karena masing-masing massa pendukung saling melempar batu. Ada 10 orang aparat keamanan, kapolres sudah ada di lokasi," kata Jamaludin saat dihubungi, Selasa.

Sampai saat ini aparat kemananan dan penyelenggara pemilu tengah berusaha membangun komunikasi dengan massa yang menahan logistik pilkada.


Akibat penahanan tersebut, logistik untuk Pilkada Yalimo tidak dapat didistribusikan ke 52 TPS di Distrik Apilapsili.

"Untuk 52 TPS di distrik ini kemungkinan akan dilakukan pemilihan susulan, karena sampai saat ini belum dilakukan distribusi logistik," kata dia.

Penahanan logistik di Distrik Apilapsili ternyata bukan pertama kali terjadi. Pada 2015, sekelompok warga juga melakukan hal serupa.

Pilkada Yalimo diikuti oleh dua pasangan calon kepala daerah.

Nomor urut 1 yakni pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil, dan pasangan nomor urut 2 Lakius Peyon-Nahum Mabel. (Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)

https://regional.kompas.com/read/2020/12/08/20445461/massa-pendukung-2-paslon-pilkada-yalimo-bentrok-5-orang-terluka-logistik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke