Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Penambang Emas Asal Tasikmalaya Terjebak dalam Lubang Tambang di Kalteng

Kompas.com - 20/11/2020, 14:37 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Dewantara,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Sebanyak 10 penambang emas asal Tasikmalaya, Jawa Barat, terjebak timbunan longsor dalam sebuah lubang tambang sedalam 60 meter di di Sungai Seribu, RT 6 Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Ke-10 penambang tersebut diketahui terjebak dalam lubang tambang sejak Rabu (18/11/2020) pagi.

"Biasanya sekitar pukul 08.00 WIB rombongan yang turun menggali ini 12 orang. Tetapi, mereka tidak bareng pada waktu turun ke lubang. Ada dua orang yang turun belakangan," ujar Camat Arut Utara Muhammad Ikhsan melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (19/11/2020) malam. 

Baca juga: Sekda DIY Sebut Tambang Liar Rugikan Daerah karena Tak Terkontrol

Ikhsan menuturkan, kedua orang yang tertinggal kemudian berniat menyusul sekitar pukul 10.00 WIB.

Saat itulah mereka menyadari lubang tambang telah tertimbun longsoran tanah dan air yang menjadi lumpur akibat tersiram hujan sejak beberapa hari sebelumnya.

Melihat kondisi tersebut, kedua penambang bergegas naik menyelamatkan diri serta mencari bantuan untuk menolong 10 rekan mereka yang terjebak di bawah.

Pada Kamis (19/11/2020) upaya penyelamatan ke-10 penambang dengan menguras lubang tambang menggunakan empat unit mesin penyedot dilakukan hingga tengah, tapi tidak membuahkan hasil.

Dua jenazah ditemukan

Pencarian dan upaya evakuasi kembali dilanjutkan kembali pada Jumat (20/11/2020) pagi dengan melibatkan lebih banyak personel yang terdiri dari BPBD, Basarnas, aparat TNI/Polri, warga, serta penambang lain.

Baca juga: Kisah Wanda Anak Lereng Merapi,Tiap Hari Belajar Online di Tambang Pasir Kali Gendol Sleman

Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil. Dua di antara korban telah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa sekitar 12.00 WIB.

"Kedua jenazah tadi sudah dibawa ke Pangkalan Bun untuk diotopsi di Rumah Sakit Sultan Imanuddin," ujar Lurah Pangkut yang tengah berada di lokasi pada Jumat siang.   

Atan menerangkan, saat berita ini diturunkan, sekitar lima jenazah telah terlihat di dasar lubang tambang dan sedang dalam proses evakuasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com