MANADO, KOMPAS.com- Sejumlah mahasiswa menggelar demonstrasi menolak omnibus law Undang-undang (UU) Cipta Kerja di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara, Kamis (8/10/2020).
Unjuk rasa yang awalnya berlangsung tertib, secara bergantian mereka berorasi.
"Kami menolak UU Cipta Kerja. Berikan kami kesempatan menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat. DPRD tidak punya hati dalam membentuk Undang-undang," ujar salah satu mahasiswa dalam orasinya.
"Pemerintah hanya mementingkan pengusaha, konglomerat dan tidak memperhatikan rakyat kecil," lanjut orasi mahasiswa lainnya.
Baca juga: Unjuk Rasa ke Istana Negara, Sejumlah Mahasiswa Universitas Gunadarma Naik Angkot
Pada sekitar 12.47 Wita, situasi mulai memanas. Pasalnya, massa aksi mulai memaksa masuk ke Kantor DPRD Sulut.
Aksi saling dorong polisi dan demonstrasi pun terjadi. Bahkan terlihat ada pelemparan botol air mineral ke arah polisi.
Ketegangan mulai mereda setelah Kota Manado diguyur hujan. Demonstran pun mulai menjauhi dari Kantor DPRD Sulut untuk mencari tempat berteduh.
Saat mahasiswa kembali merapat ke DPRD Sulut, polisi coba mempertemukan mahasiswa dengan anggota dewan.
Baca juga: Jokowi ke Kalteng Saat Ada Demonstrasi di Istana, Ini Agendanya
"DPRD minta perwakilan mahasiswa. Tunjuk perwakilan nanti kami fasilitasi. Kami tidak represif," kata salah satu personel kepolisian yang menerima massa di depan kantor DPRD Sulut.
Akibat demonstrasi ini, jalan depan Kantor DPRD Sulut ditutup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.