LAMPUNG, KOMPAS.com – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Tanggamus membuat pemakaman umum di bantaran sungai terendam air. Tiga makam terbongkar dan jenazahnya hanyut terbawa banjir.
Banjir yang terjadi akibat luapan air sungai Way Sedayu itu menyapu pemakaman umum di Pekon Sukaraja, Kecamatan Semaka pada Rabu (30/9/2020) malam.
Kepala Pekon Sukaraja, Boimin mengatakan, seluruh areal pemakaman umum itu terendam banjir dan membuat beberapa makam terbongkar.
“Banjir kemarin itu tingginya hampir 1,5 meter. Pemakaman tergenang, ada sekitar tiga jenazah yang hanyut karena makamnya terbongkar,” kata Boimin saat dihubungi, Jumat (2/10/2020).
Baca juga: BNPB Ungkap Penyebab Banjir Bandang Sukabumi, Akibat Sedimentasi Sungai dan Hujan Lebat
Boimin menambahkan, lokasi pemakaman umum itu memang tepat berada di samping bantaran sungai Way Sedayu.
Sehingga, ketika banjir bandang, luapan air dan terjangan banjir menyapu areal pemakaman.
“Jaraknya sih agak jauh, trus tingginya juga sekitar 7 meteran (dari bantaran sungai). Tapi, mungkin karena arusnya kencang, jadi makamnya kegerus trus kebongkar,” kata Boimin.
Menurut Boimin, ada sekitar empat baris makam yang tepat di bantaran sungai dengan luasan panjang sekitar 50 meter dan lebar 2 meter.
Baca juga: Kafan yang Dicuri dari Makam Seorang Wanita Ditemukan Bersamaan dengan Sebuah Boneka
Setidaknya, ada 50 makam yang hilang dan rusak akibat terjangan banjir tersebut.
Banjir bandang di Tanggamus itu menerjang sejumlah pekon, diantaranya Pekon Sedayu, Pekon Way Kerap, Pekon Sukaraja, Pekon Kacapura, Pekon Bangun Rejo, dan Pekon Kanoman.
Berdasarkan data yang dihimpun, sejumlah Pekon di Tanggamus Lampung yang terendam banjir antara lain Pekon Sedayu, Waykerap, Sukaraja, Kacapura, Bangunrejo dan Kanoman.
Bupati Tanggamus, Dewi Hanjani mengatakan, ia sudah meninjau sejumlah lokasi banjir, termasuk di pemakaman umum tersebut.