UNGARAN, KOMPAS.com - Sebuah televisi 14 inchi menyala tanpa ditonton meski di depannya ada seorang anak yang berada di kasur.
Anak tersebut matanya terpejam dan seluruh tubuhnya tertutup selimut. Di samping kepala, ada botol susu yang tinggal separuh dan tisu.
Siti Aisyah (15) nama gadis itu. Seumur hidupnya, dia lumpuh dan menghabiskan hari-hari di kasur. Bahkan untuk berbicara pun tidak mampu.
Baca juga: Sudah Sah tapi Belum Bisa Bersatu, Kisah Suami Istri Akad di Rumah Karantina Covid-19
Deritanya bertambah sejak tiga bulan lalu, kulitnya mengelupas dari kaki hingga kepala.
Ibu Siti Aisyah, Saelah (48) menuturkan anaknya lumpuh sejak berusia empat bulan.
"Selama kehamilan saya selalu periksa, kelahiran juga normal. Aisyah sakit sejak usia empat bulan saat diajak ke hajatan pernikahan," ujar Saelah saat ditemui di rumahnya, Dusun Deres, Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Rabu (29/7/2020).
Saat itu, ketika Aisyah akan makan tiba-tiba pingsan.
"Padahal tidak tersedak atau apa, tiba-tiba saja tidak bergerak," jelasnya.
Baca juga: Derita Kinem, Ibu Lima Anak Asal Boyolali 11 Tahun Menderita Kanker
Setelah itu, anaknya mendapat perawatan medis selama kurang lebih dua tahun untuk menjalani rawat jalan.
"Tapi karena tidak ada biaya, akhirnya perawatan medis dihentikan. Termasuk pemeriksaan di dokter syaraf," kata Saelah.