Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Ayam di Kalteng Akhirnya Diisolasi di RSSI Pangkalan Bun

Kompas.com - 16/07/2020, 09:55 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Dewantara,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Pedagang ayam di Pasar Cempaka, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, akhirnya diisolasi di Rumah Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun.

Sebelumnya, petugas medis Puskesmas Kumai dibantu aparat TNI/Polri membujuk pasien perempuan berinisial Nf, (52) untuk mau diisolasi.

"Pihak keluarga semapt berdebat sedikit, tapi akhirnya bersedia. Kami tadi dibantu petugas dari Polsek Kumai. Pak Kapolsek langsung yang turun," kata Kepala Puskesmas Kumai dr Abimayu kepada Kompas.com, Rabu (15/7/2020).

Baca juga: Pedagang Ayam Masih Berjualan Usai Swab, Setelah Positif Covid-19 Menolak Diisolasi

Saat tiba di RSSI Pangkalan Bun, Nf (52), warga RT007, Kelurahan Candi didampingi lima orang kerabatnya, termasuk Jn (60), sang suami. 

"Yang penting sekarang selesai dulu proses isolasi, baru setelah itu tracking kita lanjutkan," ucap Abimayu.

Kapolsek Kumai Iptu Ancas Apta Nirbaya mengatakan, penolakan dari pasien dan keluarga lantaran ketidaktahuan tentang prosedur isolasi.

Baca juga: Bikin Resah, Pasien Covid-19 Tolak Karantina, Malah Santai Keluyuran dan Beli Sayuran

Selain itu, keluarga menilai pasien cukup hanya menjalani isolasi mandiri selama dua pekan.

"Anaknya kan di Pustu Teluk Bogam, oleh rekan kerjanya disarankan untuk isolasi dan menemani ibunya yang sedang sakit," ujar Ancas.

Selama menjalani isolasi di RSSI, pasien NF minta ditemani oleh putrinya yang merupakan bidan di salah satu fasilitas kesehatan di Kecamatan Kumai.

Diberitakan sebelumnya, seorang pedagang ayam di Pasar Cempaka, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, menolak diisolasi meski telah terkonfirmasi positif Covid-19.

Saat empat tenaga kesehatan dari Puskesmas Kumai yang didampingi ketua RT mendatangi kediamannya, perempuan 52 yang merupakan warga RT 7 Kelurahan Candi itu, mengaku hanya sakit biasa.

Samsul, petugas surveilans yang memimpin rombongan tenaga kesehatan dari Puskesmas Kumai tersebut mengatakan, pada Sabtu (11/7/2020), mereka bermaksud menyampaikan hasil swab sekaligus melacak kontak erat pasien terkonfirmasi positif corona virus disease 2019 (Covid-19).

Karena sudah dinyatakan positif, si pasien seharusnya menjalani isolasi di Rumah Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun agar penyebaran virus mematikan itu tidak meluas.

Namun yang didapati petugas malah penolakan dari pasien dan keluarganya.

Adegan penolakan tampak jelas dalam sebuah video berdurasi 3 menit 49 detik yang direkam Samsul saat bercakap pasien dan keluarganya.

Di detik-detik awal video, pasien mengaku hanya kurang tidur.

"Sudah 20 hari (sejak di-rapid test). Saya enggak sakit apa-apa. Cuma kurang darah saja kata dokter," ujar si pasien dalam salah satu bahasa daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com