Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Lamandau Kalteng Meluap, 400 KK Terpaksa Mengungsi

Kompas.com - 14/07/2020, 17:10 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Dewantara,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

NANGA BULIK, KOMPAS.com - Tidak kurang dari 400 kepala keluarga (KK) di Nanga Bulik, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, mengungsi karena banjir yang disebabkan luapan Sungai Lamandau dalam tiga hari terakhir.

Camat Nanga Bulik Arbaen mengatakan, ketinggian Sungai Lamandau naik hingga 7,84 meter pada Selasa (14/7/2020) siang.

Padahal, untuk zona hijau atau zonba aman banjir, ketinggian air maksimal hanya 6,90 meter.

Baca juga: Banjir Bandang di Masamba akibat Sungai Meluap, Puluhan Warga Mengungsi

Di atas itu, ketinggian air masuk zona merah dan berpotensi menyebabkan permukiman di sepanjangan bantaran Sungai Lamandau terendam.

Tidak hanya permukiman, banjir juga merendam sejumlah fasilitas hingga komplek pemakaman umum di Nanga Bulik. 

"Sampai sore ini kami perkirakan 50 persen permukiman warga di wilayah perkotaan Nanga Bulik terendam. Sebagian sudah mengungsi di beberapa titik yang sudah disiapkan pemerintah daerah," ujar Arbaen.

Sedangkan ketinggian air yang menggenangi daerah permukiman warga rata-rata berkisar antara 50-120 sentimeter.

Baca juga: Jembatan Ambruk di Sumsel, Truk Terjun ke Sungai

Posko Penanganan Banjir Kabupaten Lamandau mencatat sudah 127 warga yang ditampung di 5 posko.

Mereka terbagi di Posko Sembaga Mas 31 KK 98 jiwa, Rumah Singgah Dinsos 2 KK 6 jiwa, Tribun Kartawana sebanyak 2 KK dengan 13 jiwa, Tenda Samaliba 8 KK 24 jiwa, Tenda AMPS 3 KK 11 jiwa, Aula Kantor Camat sebanyak 1 KK dengan 2 jiwa, di Gedung LPTQ sebanyak 2 KK dengan 7 jiwa, dan tenda di RT 8 sebanyak 1 KK dengan 3 jiwa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com