Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Percaya Virus Corona, Pria Ini Ingin Temani Pasien Covid-19 dan Tantang Gugus Tugas

Kompas.com - 02/06/2020, 06:40 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Seorang pemuda di Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, berinisial AA ditahan aparat kepolisian setempat setelah unggahannya di media sosial terkait virus corona menimbulkan keresahan di masyarakat.

Dalam unggahannya di linimasa Facebook, AA mengaku tidak percaya dengan keberadaan virus corona yang saat ini tengah mewabah.

Untuk membuktikan virus corona itu benar ada, dia pun menyatakan ingin menemani empat pasien positif Covid-19 yang saat ini tengah menjalani penanganan medis di RSUD Bula.

Selain itu dalam unggahan tersebut, AA juga menantang tim gugus tugas Covid-19 di wilayah itu untuk menangkapnya.

Baca juga: Dapat Obat Corona dari China, Gubernur Maluku: Ini Terbukti Sembuhkan Pasien di Wuhan

Adapun unggahan AA di linimasa Facebook pada Minggu (31/5/2020) itu berbunyi “Corona ini seng (tidak) betul. Beta mau buktikan kebenaran, Beta mau temani 4 pasein yg dibilang positif. Beta serius ini, tim gugus tugas besok tangkap Beta”.

Terkait unggahan yang menghebohkan warga itu, Kasat Reskrim Polres Seram Bagian Timur, AKP La Beli mengatakan, pihaknya langsung menjemput AA untuk dimintai keterangan.

“Tadi kita sudah ambil orangnya untuk konfirmasi itu. Lalu dia sudah minta maaf jadi mungkin kami akan mempertemukannya dengan tim gugus tugas,” kata La Beli, kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin.

Polisi terpaksa meminta klarifikasi dari AA lantaran unggahan di media sosial itu dinilai telah meresahkan warga di Kabupaten Seram Bagian Timur.

Baca juga: Pendaftaran PPDB Surabaya Dapat Diakses lewat Aplikasi Android

“Karena postingan itu sangat meresahkan, jadi kami mintai klarifikasi darinya dan ternyata dia (AA) ini mengaku selalu membaca referensi terkait corona dari China,” ungkap dia.

La Beli menambahkan, di tengah situasi pandemi seperti ini, setiap warga harusnya lebih bijak dalam bermedia sosial, sehingga tidak menggagu pihak lain dan meresahkan masyarakat.

“Ini kan membuat masyarakat menjadi resah. Kami berharap jangan lagi ada warga yang mem-posting hal-hal yang dapat meresahkan warga, ini kan tidak baik dan mengganggu,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com