Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takmir Masjid Agung Purwokerto Beri Pelatihan Budikdamber kepada Warga

Kompas.com - 20/05/2020, 11:21 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Takmir Masjid Agung Baitussalam Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar pelatihan budidaya ikan dalam ember (Budikdamber) untuk warga yang kehilangan pekerjaan akibat pendemi virus corona (Covid-19).

Pelatihan yang rencananya digelar empat gelombang itu telah digelar sebanyak dua kali dengan jumlah masing-masing 15 peserta.

Pelatihan diisi dengan diskusi langsung antara pemateri dan peserta di halaman masjid dengan menerapkan protokol kesehatan.

Peserta mengenakan masker dan sarung tangan plastik. Tempat duduk peserta diatur dengan jarak sekitar dua meter. Selanjutnya peserta mempraktikan hasil pelatihan di rumah masing-masing dan dievaluasi oleh panitia.

"Kami ingin melibatkan setidaknya 60 sampai 100 peserta yang betul-betul tidak punya pekerjaan, dan siap mempraktikkan. Minimal berkeinginan belajar tekniknya," kata Ketua Diklat Pelatihan Ikan di Masjid Agung Baitussalam Purwokerto Totok Agung, Rabu (20/5/2020).

Baca juga: Satgas Pangan Temukan Penjualan Telur Infertil di Pasar Wage Purwokerto

Menurut Totok, pelatihan tersebut sebagai salah satu upaya untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat miskin secara langsung.

Untuk mengantisipasi krisis pangan, lanjutnya, masyarakat didorong memproduksi pangan di lahan yang ada, baik untuk tanaman maupun ternak dan ikan.

"Penyaluran sembako sangat bagus, terbukti bermanfaat dan sudah banyak dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak. Hampir semua masjid melakukan kegiatan pembagian sembako dan masker, termasuk masjid agung. Tapi kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini akan berlangsung," ujar Totok.

Baca juga: Satgas Pangan Temukan Penjualan Telur Infertil di Pasar Wage Purwokerto

Totok mengatakan, materi yang disampaikan yaitu teknik budidaya ikan dalam ember yang dipadukan dengan sayuran, baik dari aspek budidaya maupun aspek ekonominya.

"Kami memandang perlu membantu masyarakat terdampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang bersifat pemberdayaan. Jika bantuan masjid disalurkan dalam bentuk alat produksi, maka masjid sudah menciptakan lapangan kerja sesuai situasi dan kondisi masyarakat untuk memperoleh pendapatan," kata Totok.

Salah satu pemateri dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Agung Cahyo Setyawan mengatakan, peserta mendapatkan satu paket bantuan berupa ember ukuran 70 liter, gelas plastik 10 buah, 1,5 meter kawat, 1 kantong arang kayu, 40 ekor benih lele, 1 kantong bibit kangkung, dan 1 kg pakan ikan.

"Follow up kegiatan pelatihan berupa pendampingan secara online melalui grup Whatsapp. Grup ini dikawal oleh staf pengajar dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unsoed dan terbuka untuk umum," kata Agung.

Sementara itu, Humas Takmir Masjid Agung Baitussalam Purwokerto Alief Einsten mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

"Saat ini masyarakat di seluruh dunia terdampak pandemi Covid-19, tak terkecuali masyarakat Banyumas. Akibatnya, dapat dikatakan saat ini semua orang sedang prihatin. Terutama rakyat miskin yang terdampak ekonominya akibat pandemi Covid-19 tersebut," ujar Alief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com