PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Laboratorium untuk uji spesimen Covid-19 di Bangka Belitung hingga kini belum juga difungsikan.
Berbagai peralatan yang sebagian diimpor dari manufaktur Singapura tersebut masih tersusun di dalam ruangan 3 × 4 meter.
"Belum bisa uji swab padahal sudah ada 30 spesimen yang masuk. Listriknya masih turun naik," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman seusai peninjauan ruang lab, Rabu (22/4/2020).
Baca juga: 2 Rekannya Dirawat di Rumah Sakit, 19 Polisi Isolasi Mandiri
Selain sistem jaringan listrik yang harus diperbaiki, operasional lab juga masih menunggu virus transport media (VTM).
Dari jumlah 1.500 unit yang targetkan, baru 500 unit VTM yang tersedia.
Distribusi pengiriman bergerak lambat, karena terbatasnya penerbangan.
"Mengingat besarnya biaya uji swab dengan mesin PCR ini, maka tetap yang pertama rapid test dulu. Dengan akurasi 70 persen, rapid test bisa membantu," kata Erzaldi.
Baca juga: 2 Bus Pariwisata Ketahuan Bawa 72 TKI dari Malaysia Saat PSBB
Terkait kendala listrik, Erzaldi meminta Dinkes untuk terus berkoodinasi dengan PT PLN.
Sementara itu, pihak PLN memastikan tidak ada kendala listrik dalam operasional lab tersebut.