Salin Artikel

Lab PCR di Bangka Belitung Belum Bisa Uji Sampel Swab, Ini Sebabnya

Berbagai peralatan yang sebagian diimpor dari manufaktur Singapura tersebut masih tersusun di dalam ruangan 3 × 4 meter.

"Belum bisa uji swab padahal sudah ada 30 spesimen yang masuk. Listriknya masih turun naik," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman seusai peninjauan ruang lab, Rabu (22/4/2020).

Selain sistem jaringan listrik yang harus diperbaiki, operasional lab juga masih menunggu virus transport media (VTM).

Dari jumlah 1.500 unit yang targetkan, baru 500 unit VTM yang tersedia.

Distribusi pengiriman bergerak lambat, karena terbatasnya penerbangan.

"Mengingat besarnya biaya uji swab dengan mesin PCR ini, maka tetap yang pertama rapid test dulu. Dengan akurasi 70 persen, rapid test bisa membantu," kata Erzaldi.

Terkait kendala listrik, Erzaldi meminta Dinkes untuk terus berkoodinasi dengan PT PLN.

Sementara itu, pihak PLN memastikan tidak ada kendala listrik dalam operasional lab tersebut.



Asisten Manajer Humas PLN Bangka Belitung Pandhu Kusumawardhana mengatakan, hasil pengecekan petugas di lab Babel, suplai Listrik dan tegangan dalam kondisi normal.

"Permasalahan yang ditemukan yaitu ada kendala instalasi pemasangan peralatan uji," kata Pandhu dalam keterangan tertulis.

Menindaklanjuti hasil pengecekan tersebut, petugas PLN UP3 Bangka sudah mensupervisi teknisi pemasangan alat.

Selain itu, PLN juga akan meminjamkan satu unit UPS kapasitas 15 kilovolt ampere dan genset mobile kapasitas 85 kilovolt ampere untuk antisipasi apabila terjadi gangguan.

"PLN berkomitmen untuk siaga dan memberikan layanan terbaik di masa pandemi Covid-19 ini, agar layanan kesehatan seperti gedung lab Covid-19 Bangka ini berjalan dengan baik," ucap Pandhu.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/23/23013801/lab-pcr-di-bangka-belitung-belum-bisa-uji-sampel-swab-ini-sebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke