Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tasik Jelaskan Pentingnya Keterbukaan Informasi Data Covid-19

Kompas.com - 22/04/2020, 10:46 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengakui selama ini tingkat kesadaran masyarakat mematuhi anjuran pemerintah saat masa pandemi corona masih lemah.

Budi pun bekerja sama dengan para mahasiswa pasca-sarjana Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) untuk menyosialisasikan pentingnya upaya pencegahan memutus mata rantai Covid-19 pada Selasa (21/4/2020).

"Saya akui tingkat kesadaran masyarakat sampai sekarang masih lemah. Kita juga sengaja sangat terbuka terkait informasi perkembangan kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya yang di-update setiap harinya untuk diketahui masyarakat. Itu dilakukan untuk membuat warga sadar bahwa penyebaran virus ini tak bisa disepelekan," jelas Budi kepada wartawan di Gedung Rektorat Unsil Tasikmalaya, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Wali Kota Tasikmalaya Larang Acara Munggahan dan Ngabuburit Selama Ramadhan

Budi menambahkan, selama ini salah satu kunci bisa memutus mata rantai Covid-19 di wilayahnya adalah kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, bersih, social distancing dan physical distancing.

Sehingga penyebaran penyakit ini akan bisa tertahan oleh pola masyarakat seperti itu dan tenaga medis berjuang merawat para pasien yang sudah terkena corona di rumah sakit.

Kalau angka pasien bisa tertahan dan tak membeludak, tentunya wabah ini akan mampu cepat terlewati oleh warga Kota Tasikmalaya.

"Kesadaran masyarakat kunci menekan penyebaran supaya tak ada tambahan pasien, tenaga medis yang terbatas mengobati pasien. Kalau semua ini berjalan, kita akan cepat melewati wabah ini," tambah Budi.

Mahasiswa keliling kampung

Ratusan mahasiswa pasca-sarjana Unsil ini akan berkeliling kampung-kampung untuk memberikan sosialisasi demi meningkatkan kesadaran masyarakat.

Pasalnya, Budi mengaku selama ini belum mengetahui kapan puncak wabah ini akan terjadi dan pihaknya hanya terus berupaya memutus mata rantai.

Salah satunya mendirikan pos penjagaan di beberapa pembatasan untuk mendata pemudik yang datang sebagai kebutuhan tracing.

"Kalau data tracing dan pemetaan penyebaran sudah kita pegang, kita akan dimudahkan untuk memutus mata rantai," tambahnya.

Saat ini, temuan pasien positif hasil swab dan reaktif hasil rapid test di Kota Tasikmalaya masih berasal dari klaster non lokal.

Namun, pihaknya tetap waspada penuh terhadap kemungkinan terburuk nantinya ditemukan transmisi lokal atau penyebaran lokal di Kota Tasikmalaya.

"Sekarang akumulatif per hari ini sudah 29 kasus covid-19. 5 diantaranya sudah sembuh, 5 positif hasil swab dan sisanya reaktif hasil rapid tes. Kita terbuka sekali dengan data sengaja untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk semakin waspada dan menjalankan imbauan pemerintah di masa pandemi," ungkap Budi.

Terkait stok pangan terdiri dari 14 jenis bahan pokok, lanjut Budi, Pemkot Tasikmalaya menjamin aman sampai melewati puncak musim Lebaran di Bulan Ramadhan nanti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com