Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Pemulasaraan Jenazah Corona RSUD Tasikmalaya Buat Peti Mati Khusus Muslim

Kompas.com - 20/04/2020, 13:48 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Tim Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, berinisiatif membuat peti mayat Covid-19 khusus bagi korban yang beragama Islam.

Selama ini, protokol pemulasaraan jenazah Covid-19 dibungkus plastik dalam peti dengan posisi jenazah selalu terlentang dan sulit untuk mengarah kiblat dengan posisi miring.

Baca juga: Suami Istri di Tasikmalaya Reaktif Corona Sepulang dari Jakarta dan 1 Meninggal

Petugas pengurus jenazah rumah sakit milik Pemkot Tasikmalaya itu pun membuat desain khusus peti bagi jenazah corona muslim.

"Awalnya karena pengalaman kita saat menguburkan mayat Covid-19 memakai peti berukuran normal dalam memposisikan supaya menghadap kiblat, jenazahnya harus ditopang dan cukup kesulitan. Jadi, kita berinisiatif membuat peti jenazah corona khusus bagi korban muslim," jelas Koordintaor Tim IPJ Covid-19 RSUD Soekardjo Tasikmalaya, Ajat Sudrajat kepada Kompas.com, Senin (20/4/2020).

Sejumlah petugas pemulasaraan jenazah di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya terlihat sibuk.

Beberapa di antara mereka mengukur kayu dan papan, beberapa lainnya menggerjaji, dan ada pula yang mengawasi pekerjaan itu dengan seksama.

Mereka membuat peti mati dengan desain khusus bagi kenazah Covid-19 beragama Islam.

Soalnya, selama ini, mengurus jenazah pasien Covid-19 mesti melewati protokol kesehatan khusus.

Jenazah mesti dilapisi plastik atau dapat juga dikubur menggunakan peti mati. Namun, dengan ukuran peti mati normal, jenazah sulit diposisikan menghadap kiblat.

"Pihaknya pun mendapat masukan dari beberapa warga agar ketika jenazah pasien Covid-19 dimakamkan, khususnya muslim, posisi sebaiknya menghadap kiblat. Namun, untuk mengatur posisi jenazah ke arah kiblat cukup merepotkan jika menggunkan peti mati ukuran normal. Jadi kita agak kesulitan saat menggotong kalau memakai peti normal," tambah Ajat.

Perbedaan peti mati Covid-19 khusus korban muslim adalah posisinya dibuat lebih tinggi dan lebarnya dipersempit dibandingkan peti mati normal.

Sehingga, jenazah akan mudah diposisikan miring dan nantinya akan gampang menghadap ke kiblat sesuai pemakaman muslim.

Ukuran peti mati itu dibuat dengan panjang 200 sentimeter (cm), lebar 45 cm, dan tinggi 60 cm.

"Jadi kita buat memanjang ke atas agar mayat dapat diletakkan menghadap kiblat lebih mudah. Kita berusaha agar mayat itu sempurna dimakamkannya," ungkap Ajat.

Sampai sekarang, lanjut Ajat, pihaknya selalu memakai peti mati normal bagi pemakaman jenazah Covid-19.

Baca juga: Wali Kota Tasikmalaya Larang Acara Munggahan dan Ngabuburit Selama Ramadhan

 

Namun, pihaknya sekarang sudah bisa memakai peti mati Covid-19 khusus muslim dengan desain khusus dan tak akan kesulitan lagi untuk memiringkan jenazah menghadap kiblat saat penguburan.

"Setelah pengafanan selesai, jenazah dimasukkan ke dalam peti jenazah yang tidak tembus air dan udara dengan dimiringkan ke kanan sehingga saat dikuburkan jenazah menghadap kiblat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com