Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Diisolasi, Pasien Pnemuonia Berat di Garut Meninggal Dunia

Kompas.com - 16/03/2020, 17:19 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Satu orang pasien yang sebelumnya diduga pasien dalam pengawasan (PDP) corona dan sempat dibawa ke ruang isolasi RSU dr Slamet Garut, Senin (16/03/2020) meninggal dunia.

Pasien tersebut sebelumnya sempat dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Garut dan dirujuk ke RSU dr Slamet Garut pada Minggu (15/03/2020) malam, dan Senin (16/03/2020) meninggal dunia.

Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman menyampaikan, pasien tersebut memang awalnya sempat diduga PDP corona karena gejala penyakitnya sama.

Baca juga: Siswa di Garut Belajar Mandiri, Guru Tetap Harus ke Sekolah

 

Oleh karena itu, ia sempat dibawa ke ruang isolasi yang ada di RSU dr Slamet Garut hingga beberapa jam kemudian meninggal.

Namun, dari hasil penelusuran, pasien ini ternyata tidak memiliki riwayat kontak.

Makanya, tidak bisa dikategorikan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ataupun Orang Dalam Pengawasan (ODP) corona. Sebab, riwayat kontaknya tidak ada sama sekali.

“Pasien ini tidak pernah keluar (Garut), tidak dalam enam bulan ini, bahkan dalam satu bulan ini juga tidak pernah keluar,” kata Helmi saat ditemui di Comand Centre Pemkab Garut, usai mengikuti telekonfrensi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait penanganan virus corona di Jawa Barat.

Helmi menuturkan, pasien tersebut sempat masuk ruang isolasi di RSU dr Slamet Garut karena ada informasi suaminya pernah pergi ke Jakarta dan Karawang.

Namun, saat pergi, suaminya tidak membawa sang istri.

Selain itu, suaminya pun pulang ke Garut tanggal 16 Februari 2020.

“Jadi sudah satu bulan (suaminya pulang ke Garut), sedangkan masa inkubasi itu 2 sampai 16 hari,” jelas Helmi.

Helmi memastikan, pasien tersebut meninggal bukan karena terkena virus corona.

Baca juga: Warga Garut yang Dirujuk ke RSHS Bandung Dinyatakan Negatif Corona

 

Ia meninggal karena penyakit pneumonia yang berat. Karenanya, penanganan pemulasaraan jenazahnya pun dilakukan seperti biasa.

“Karena bukan corona ya, ODP atau PDP itu kan kalau ada riwayat kontak dengan yang positif corona, ini kan sama sekali tidak ada riwayat pernah kontak dengan yang positif corona,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com