KOMPAS.com - Teuku Dedi Iskandar wartawan Antara Biro Aceh yang bertugas di Aceh Barat yang juga menjadi Ketua PWI Aceh Barat didatangi Akrim Ketua Forum Tiga Wilayah dan rekan-rekannya pada Senin, 20 Januari 2020,
Saat itu pria yang akrab dipanggil Dedi sedang duduk di sebuah warung kopi Meulaboh bersama Kabag Humas Polres Aceh Barat, karena ada klarifikasi terkait gelar perkara kasus ancam penembakan terhadap jurnalis.
Akrim kemudian memanggil Dedi ke belakang warung dan menyuruh Dedi menandatangani kuitansi utang. Dedi pun terkejut karena ia merasa tak pernah merasa memiliki utang pada Akrim.
Baca juga: Ketua PWI Aceh Barat Korban Pengeroyokan Oknum LSM Malah Ditetapkan Jadi Tersangka
"Sampai di sana dia paksa saya untuk tanda tangani kuitansi utang, saya terkejut utang apa, dan saya tidak mau kalau pun ada utang, menyelesaikan secara paksa seperti itu," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/1/2020).
Dedi pun menolak menandatangani kuitansi tersebut. Tanpa banyak bicara, Akrim dan rekan-rekannya mengeroyok Dedi.
"Saya langsung diserang oleh sekitar lima orang anak buahnya,” jelasnya..
Dedi yang terluka kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh untuk mendapatkan perawatan medis. Ia mengalami sesak napas akibat benturan di bagian dada dan mengeluh sakit di tangan.
Kepada Kompas.com Dedi bercerita pernah berteman naik dengan Akrim. Bahkan pada tahun 2017, mereka membuka bisnis kafe bersama-sama.
Baca juga: Ketua PWI Aceh Barat Dikeroyok 5 Orang, Sebelumnya Beritakan Kasus Acaman Terhadap Jurnalis