BANDUNG, KOMPAS.com - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung mengkonfirmasi jika tampungan air baku yang menjadi sumber air bersih untuk warga Kota Bandung belum terisi maksimal meski sudah masuk musim penghujan.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi saat ditemui seusai pemberian hadiah umrah dan beasiswa kepada sejumlah karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung di Jalan Badaksinga, Kota Bandung, Senin (27/1/2020).
"Laporan terakhir di Situ Cipanunjang (ketinggian air) masih 7,5 meter. Seharusnya 22 meter, berarti baru satu per tiganya," kata Sonny.
Selain Situ Cipanunjang di Pangalengan, sumber air baku lainnya yang menjadi andalan PDAM Tirtawening adalah Situ Cileunca.
"Situ Cileunca harusnya tinggi airnya 7,5 meter, sekarang masih 2,5 meter, masih sepertiganya juga," jelasnya.
Baca juga: Banjir Terjang Kabupaten Bandung, Ribuan Warga Mengungsi
Jika jumlah air baku di dua lokasi tersebut tidak terpenuhi, kata Sonny, pada, di musim kemarau nanti dikhawatirkan warga Kota Bandung terancam mengalami krisis air di tahun 2020 ini.
"Kalau bulan Maret masuk bulan April kondisi iklim berganti ke musim kering, kita akan menghadapi kemarau panjang. Mudah mudahan tidak," tuturnya.
Selain masalah ketersediaan air, sedimentasi yang mulai meninggi di Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca juga menjadi kendala ketersediaan air bersih untuk warga Kota Bandung.
Menurut Sonny, tingginya sedimentasi berakibat sulitnya mengolah air baku menjadi air bersih.
"Tetap pilihanya yang masih ada mau enggak mau akhirnya kita upayakan diolah sebaik mungkin. Ini udah airnya enggak ada kualitasnya buruk," tandasnya.
Baca juga: Waspadai Virus Corona, Warga Bandung Diimbau Pakai Masker
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.