KOMPAS.com - Setelah polisi berhasil menangkap YO (32), terduga pelaku pembunuh Astrid Aprilia (15) pelajar SMA, warga Kabupaten Reja Lebong, Bengkulu, yang hilang dua bulan lalu dan ditemukan tinggal tulang tengkorak dan kaki di Jembatan Air Merah, Rejang Lebong, Bengkulu, Selasa (21/1/2020), fakta baru pun mulai terungkap.
Ternyata, YO membunuh Astrid karena ingin menguasai sepeda motor miliknya.
Kepada polisi, YO membantah kalau ia membuka baju korban bukan untuk mencabulinya. Tetapi takut ada sidik jarinya yang menempel di tubuh korban.
Berikut ini fakta selengkapnya yang Kompas.com rangkum:
"Korban sering naik angkot pelaku sejak SMP," katanya.
Astrid sebelumnya dilaporkan keluarganya hilang sejak dua bulan yang lalu dan ditemukan tilang tulang tengkorak dan kaki.
Baca juga: Kronologi Pelajar SMA Hilang 2 Bulan lalu Ditemukan Tinggal Tengkorak
Rahmat mengatakan, peristiwa ini bermula dari Astrid yang ditelepon YO untuk diminta bantuan mengantarkan kado untuk temannya.
Sesampainya di rumah YO, korban meminta air putih kepada pelaku. Saat itu, pelaku menyuruh Astrid untuk mengambil sendiri di dapur.
Saat itu pelaku menyusul Astrid ke dapur dan langsung mendekap leher korban menggunakan tangan kanan dan tangan kirinya memegang tangan kiri korban.
Baca juga: Sempat Melepas Baju Pelajar SMA yang Ditemukan Jadi Tengkorak, Pelaku Bantah Lakukan Pencabulan
Setelah mendekap korban, sambung Rahmat, pelaku lalu mengancam korban untuk tidak teriak sembari menyuruh Astrid duduk di kursi, kemudian YO mengambil tali plastik yang digunakannya untuk mengikat tangan Astrid.
Dia lalu mengikat kaki Astrid dengan menggunakan kabel listrik berwarna hitam.
"Setelah diikat, korban sempat dititipkan ke salah satu rumah saksi," katanya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.