Masih dikatakan Rahmat, korban dititipkan karena pelaku akan mengantar penumpang.
Sekitar pukul 00.00 WIB, kemudian pelaku menjemput korban lagi dari salah satu rumah saksi.
Saat akan masuk ke rumah pelaku, lanjut Rahmat, korban sempat berteriak minta tolong. Teriakan itu lantas membuat pelaku panik hingga memutuskan untuk mencekik korban hingga korban meninggal dunia.
Setelah memastikan korban telah meninggal, pelaku kemudian melepaskan seluruh pakaian hingga perhiasan korban.
Baca juga: Sebelum Bunuh Pelajar SMA Bengkulu, Sopir Angkot Ikat dan Titipkan Korban di Rumah Kenalan
Rahmat mengatakan, setelah mencekik Astrid hingga tewas, tersangka YO sempat makan dan ngopi.
Setelah memastikan korban meninggal, pelaku kemudian melepaskan seluruh pakaian hingga perhiasan korban.
Setelah itu, bagian kepala korban dibungkus plastik hitam dan korban dimasukkan ke dalam karung dengan posisi meringkuk.
Pelaku lalu mengikatnya menggunakan tali plastik berwarna merah.
"Setelah itu, kemudian korban langsung dibawa ke Jembatan Sungai Air Merah tempat korban dibuang," ujarnya.
Baca juga: Setelah Bunuh Pelajar SMA di Bengkulu, Sopir Angkot Sempat Makan dan Ngopi Santai
Adapun aksi yang dilakukan oleh pelaku ini hanya karena ingin menguasai sepeda motor milik Astrid.
Saat korban berada di rumah korban dan hendak mengambil air putih di dapur, saat timbul nait pelaku untuk mengambil motor korban.
YO mengaku nekat membunuh korban karena ingin mengambil motornya.
Ia menjelaskan, melepas seluruh baju Astrid bukan karena ingin mencabuli korban yang sudah meninggal, tetapi takut ada sidik jarinya yang menempel di tubuh korban.