MANADO, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, terjadi 103 kali gempa susulan pascagempa magnitudo 7,1 di Jailolo, Maluku Utara.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko mengatakan, setelah kejadian gempa bumi dengan kekuatan signifikan, secara alamiah akan terjadi gempa bumi susulan.
Hal ini disebabkan batuan yang terdeformasi di sekitaran pusat gempa masih akan terus melepaskan energi dalam bentuk gempa bumi sampai mencapai kestabilannya.
Baca juga: 4 Fakta Gempa Bumi M 7,1 di Maluku Utara, Tsunami 10 Cm hingga 19 Kali Gempa Susulan
Jadi, kejadian gempa bumi susulan, setelah kejadian gempa bumi dengan kekuatan signifikan adalah hal yang normal.
"Sampai dengan pukul 14.00 Wita, BMKG berhasil menganalisa 103 gempa bumi susulan," katanya dikutip dari rilis tertulis, Jumat (15/11/2019) siang.
Edward mengimbau warga untuk tetap waspada, tetap beraktivitas dengan normal, dan tidak terpengaruh dengan berita yang tidak jelas sumbernya.
Baca juga: BMKG: Gempa Bumi di Pangandaran Tidak Berpotensi Tsunami
Selain itu, dia meminta masyarakat memastikan sumber informasi hanya dari BPBD setempat atau dari BMKG.
"BMKG akan terus melakukan pemantauan aktivitas gempa bumi susulan, dan segera akan memberikan informasi jika terjadi gempa bumi dengan kekuatan signifikan," ujarnya.
Gempa bumi susulan tersebut terjadi pascagempa magnitudo 7,1 di Jailolo, Maluku Utara, Kamis (14/11/2019) pukul 23.17 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.