MANADO, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, hingga Jumat (15/11/2019) pukul 02.29 Wita, sudah 19 kali terjadi gempa susulan pascagempa bermagnitudo 7,1 di Jailolo, Maluku Utara.
hal itu disampaikan Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko lewat pesan singkat saat dikonfirmasi, Jumat dini hari.
Ia mengatakan, untuk kejadian gempa bumi dengan kekuatan signifikan, biasanya diikuti dengan gempa susulan.
"Update terbaru hingga pukul 02.29 Wita, sudah terjadi 19 kali gempa susulan. Kisaran magnitudo 3,2 sampai 5,0," ujar Edward.
Baca juga: Diguncang Gempa M 7,1, Warga Ternate Takut Tsunami hingga Mengungsi di Ketinggian
Selain itu, hasil pemantauan alat pemantau pasang surut (tide gauge) yang terpasang di tepi pantai, tsunami terdeteksi dengan ketinggian 0,10 meter (10 centimeter) di Bitung pada pukul 00.08 WIB atau 01.08 Wita.
Ketinggian 0,09 meter (9 centimeter) di Jailolo pada pukul 23.43 WIB atau 00.43 Wita.
Kemudian, ketinggian 0,06 meter (6 centimeter) di Ternate pada pukul 23:43 WIB atau 00:43 Wita.
"Warning tsunami sudah dinyatakan berakhir," kata dia.
Baca juga: Diguncang Gempa M 7,1, Warga Ternate Berhamburan Keluar Rumah
Namun, pukul 02.48 Wita dini hari, gempa susulan kembali terjadi di Manado dan beberapa wilayah di Sulut.
Terasa cukup kuat dan hanya berlangsung beberapa detik.
Wilayah yang merasakan di antaranya Kabupaten Kepulauan Kepulauan Sangihe dan Kota Bitung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.