Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis 16 Tahun di NTT Diikat dan Dianiaya, Ini Motif Para Pelaku

Kompas.com - 31/10/2019, 10:24 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

ATAMBUA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menetapkan tujuh tersangka pelaku penyiksaan terhadap N, gadis berusia 16 tahun di Desa Babulu Selatan, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Belu AKP Sepuh A I Siregar mengatakan, polisi telah mengungkap motif kasus penganiayaan itu.

"Motifnya, para pelaku kesal dan malu punya keluarga diduga melakukan aksi pencurian," ujar Sepuh kepada Kompas.com, Rabu (30/10/2019).

Baca juga: Kepala Desa yang Siksa Gadis 16 Tahun di NTT Jadi Tersangka

Menurut Sepuh, tujuh orang pelaku ini masih memiliki hubungan keluarga dengan korban N.

"Di antara para pelaku, ada yang masih pangkat mama besar, kakek, sepupu dan paman," ujar Sepuh.

Meski begitu, polisi masih terus melakukan penyelidikan lanjutan untuk mengungkap fakta lainnya.

Sebelumnya diberitakan, N, gadis asal Desa Babulu Selatan, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, NTT, dianiaya warga dan pejabat desa setempat.

Baca juga: Kisah Perjuangan Warga di Belu, Berburu Air untuk Bertahan Hidup

N disiksa dengan cara diikat tangannya dan dipukuli, karena dituduh telah mencuri perhiasan berupa cincin milik seorang warga.

Aksi keji ini menjadi viral di akun Facebook atas nama Phutra Mountain.

Dalam video maupun foto yang viral, N terlihat disiksa dengan cara kedua tangannya diikat. N dalam posisi duduk menggunakan kursi plastik.

Dia lalu dipukul serta digantung pada regel rumah di Dusun Beitahu.

N dianiaya oleh warga dan juga Kepala Desa Babulu Selatan, hingga nyaris tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com