Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangkan Kabut Asap, BPBD Sumsel Akan Kembali Modifikasi Cuaca

Kompas.com - 22/09/2019, 19:03 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan akan kembali melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) setelah awan penghujan mulai terlihat.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan, TMC itu rencananya dilakukan selama dua hari, yakni pada 23-24 September nanti.

"Kemarin sempat dilakukan TMC namun belum ada hasil. Sekarang awan penghujan sudah terlihat di Sumsel, kita akan cuba lagi melakukan TMC,"kata Ansori, Minggu (22/9/2019).

Ansori menyebutkan, saat melakukan TMC nanti mereka akan menggunakan pesawat Hercules  untuk menyemai garam. Pesawat itu akan langsung diterbangkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta.

Baca juga: Kabut Asap Makin Pekat Kepung Pekanbaru, Warga Mengungsi ke Jakarta dan Palembang

"Kita menggunakan pesawat Hercules karena jarak tempuhnya jauh,"jelasnya.

TMC adalah salah satu cara untuk memadamkan kebakaran lahan yang saat ini masih terus terjadi di Sumatera Selatan.

Selain itu, kabut asap yang mulai dirasakan oleh warga juga diperkirakan akan berkurang jika telah terjadi hujan.

"Semoga TMC kali ini berhasil, segala upaya sudah dilakukan mulai dari pemadaman darat sampai bom air menggunakan helikopter,"ungkapnya.

Baca juga: Titik Api di Hutan Lereng Gunung Slamet Terdeteksi di 4 Lokasi

Sementara, dari data BPBD Sumsel menyebutkan, sebanyak 587 titik api masih terpantau pada Sabtu (21/9/2019).

Dari total tersebut, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki titik api terbanyak, yakni 251 hotspot. Kemudian, Musi Banyuasin 159 hotspot, Banyuasin 70 hotspot, Musi Rawas sembilan hotspot, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 19 hotspots, OKU Timur 23 hotspot, Musirawas Utara 17 hotspot,Ogan Ilir 15 hotspot, Muara Enim 12 hotspot dan Empat Lawang satu hotspot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com