Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau Panjang Membuat Petani Menyerah, Pemerintah Diminta Buka Mata

Kompas.com - 11/09/2019, 10:14 WIB
Nansianus Taris,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Sikka, Flores, NTT menyebabkan air kali sebagai sumber pengairan sawah para petani mengering.

Kondisi itu dialami para petani di Desa Done dan Desa Reroroja Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT.

Padi, jagung, dan kacang yang ditanam tiga bulan sebelumnya sudah mulai layu karena ketiadaan air. Hampir seluruh petak sawah sudah mengering, tanah sudah mulai retak-retak.

"Jagung dan padi kami sudah mulai layu ini, sudah tidak ada air yang masuk ke sawah. Ini sudah tiga bulan air tidak ada. Saya dan kawan-kawan ini dari tadi pagi antre air, sudah lima jam satu petak belum terisi air, air sangat kecil. Tahun ini kami petani di sini terancam gagal panen," ungkap Alfonsus Todang, salah seorang petani Desa Done kepada Kompas.com, Selasa (10/9/2019).

Baca juga: Kekeringan, Warga Meletakkan Wadah Air di Depan Rumah Setiap Hari

Ia menuturkan, musim kering tahun 2019 termasuk paling parah dari tahun-tahun sebelumnya.

Mulai Maret hingga saat ini tidak pernah turun hujan. Hingga bendungan besar di kali mengering.

Airnya ada tetapi sangat sedikit, sehingga tidak bisa dialirkan ke saluran irigasi menuju ratusan hektar sawah. Belum lagi kondisi bendungan yang sudah rusak.

Ia menyebut, sudah banyak para petani yang menyerah karena kekeringan. Jagung, padi, dan kacang ada yang sudah dilepas. Daun-daunnya sudah layu dan mengering.

"Ada yang sudah lepas, mereka sudah pasrah. Ada juga yang masih bertahan dengan cara antre air setiap siang dan malam hari. Ada juga yang pakai mesin pompa ambil air dari sumur untuk siram jagung dan kacang," ujar Alfonsus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com