Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2019, 15:16 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko membantah telah melontarkan penyataan opsi pemulangan terhadap mahasiswa asal Papua yang ada di Kota Malang.

Edi menegaskan, dirinya tidak pernah mengeluarkan pernyataan pemulangan yang akhirnya menjadi salah satu pemicu aksi massa di sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat.

"Tidak ada, sekali lagi tidak ada," kata Edi, usai makan siang bersama sejumlah mahasiswa asal Papua, Selasa (20/8/2019).

Baca juga: Ini Video Permintaan Maaf Khofifah dan Wali Kota Malang terkait Kerusuhan di Manokwari

Edi mengaku, memiliki bukti rekaman bahwa tidak ada istilah pemulangan yang dilontarkannya.

"Berkaitan dengan statment yang satu dua hari menjadi pemberitaan katanya Wawali itu, memulangkan itu, itu pun juga saya tegaskan saya tidak pernah melakukan statment itu. (Tidak ada statment memulangkan) sesuai dengan rekaman wawancara yang sudah beredar itu," terang dia.

Edi menuturkan, pada Kamis (15/8/2019) lalu, dirinya diwawancara sejumlah wartawan saat menghadiri sebuah acara di Hotel Atria.

Edi diwawancara terkait bentrok antara warga dan mahasiswa asal Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di perempatan Rajabali, Kayutangan, Kota Malang.

Baca juga: Soal Insiden Mahasiswa Papua, Wali Kota Malang Akan Kumpulkan Semua Rektor

Edi membantah telah melontarkan opsi pemulangan terhadap mahasiswa asal Papua akibat bentrokan tersebut.

"Jadi, saya ini kan ada kegiatan di Hotel Atria untuk membuka sebuah event memberikan arahan kaitan dengan UMKM yang berbasis digital. Sehingga saya diundang selaku wakil wali kota itu. Kalau kaitan dengan wawancaranya persis dengan rekaman itu," ujar dia.

Sebelumnya, aksi massa terjadi di sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com