Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puntung Rokok dan Plastik Sekali Pakai, Dominasi Sampah di Pantai dan Kawasan Bawah Laut

Kompas.com - 19/08/2019, 18:03 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Swietenia Puspa Lestari, pendiri komunitas penyelam Divers Clean Action (DCA) mengatakan puntung rokok masih mendominasi sampah di kawasan pantai.

"Biasanya sampah yang paling banyak di kawasan pantai itu puntung rokok, dan itu terbukti saat kami membersihkan pantai hanya beberapa meter persegi luasnya tapi terdapat 15 puntung rokok," ujar Switenia di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu (18/8/2019).

Dilansir dari Antaranews.com, ia mengatakan puntung rokok termasuk dalam kategori sampah anorganik yang tidak bisa terurai dalam waktu dekat  serta masuk dalam limbah bahan berbahaya dan beracun.

Baca juga: 2 Hektar Tumpukan Sampah di TPA Batam Terbakar Hebat, Polisi Cari Penyebabnya

Puntung rokok juga masih ditemukan di kawasan pantai terutama daerah wisata, meskipun kawasan itu dibersihkan oleh pihak pengelola hotel maupun resort.

"Hal ini yang tidak disadari oleh masyarakat maupun turis," tambah dia.

Sementara itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan pihaknya di perairan Kepulauan Seribu, sampah di kawasan bawah laut didominasi plastik sekali pakai.

"Berdasarkan riset kami, persentasenya mencapai 63 persen. Plastik sekali pakai termasuk kantong plastik, botol kemasan, paling banyak terdapat di kawasan itu," katanya.

Dia berharap kesadaran masyarakat menjaga lingkungan dapat terus tumbuh sehingga volume sampah bisa dikurangi.

Baca juga: Piramida 4 Meter Ini Dibuat dari Sampah Botol Plastik Pendaki Merbabu...

Tradisi membawa botol minum dan wadah makanan juga diharapkannya dapat terus tumbuh, sehingga dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com