Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lomba Gerak Jalan Ricuh gara-gara Pemuda HMI Bentangkan Selebaran Ini

Kompas.com - 16/08/2019, 07:59 WIB
Defriatno Neke,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com - Lomba gerak jalan indah untuk menyambut Hari Kemerdekaan di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, tiba-tiba ricuh, Kamis (15/8/2019) sore.

Kericuhan ini terjadi setelah Satpol PP membubarkan paksa salah satu peserta lomba gerak jalan dari barisan pemuda Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Baubau.

“Ini namanya diskriminasi, kenapa yang lain bervariasi barisan bisa, kami tidak bisa. Kita mau variasi dengan cara yang kita lakukan dilarang,” kata seorang anggota HMI Baubau, Darwin, Kamis (15/8/2019). 

Kericuhan ini bermula ketika peserta barisan pemuda HMI mendekati panggung penghormatan yang terdapat pejabat daerah.

 Baca juga: Pertandingan Tinju Internasional di Maumere Ricuh, Promotor Bantah Kabur

Barisan pemuda HMI berjelan mendekati panggung penghormatan dan hendak melakukan variasi barisan sambil membuka selebaran kertas.

Dalam selebaran tersebut berisikan kalimat untuk melakukan orasi dan meminta agar salah satu kepala dinas dicopot dari jabatannya.

Aksi kemudian digagalkan oleh Satpol PP dan juga aparat keamanan lainnya yang berada di sekitar lokasi panggung penghormatan. 

Anggota Satpol PP bersama aparat keamanan lainnya berupaya membubarkan barisa pemuda HMI yang mengikuti lomba gerak jalan indah. Saling dorong antar keduanya pun tak terhindarkan. 

Kericuhan berakhir setelah barisan pemuda HMI bubar, dan anggota kepolisian dari Polres Baubau melakukan penjagaan di lokasi kejadian. 

Baca juga: Penertiban PKL Warkop Elisabeth Ricuh, Kepala Satpol PP Tersiram Air Panas

Wakil Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse menyesalkan tindakan yang dilakukan pemuda HMI Baubau. Menurutnya, tindakan barisan pemuda tersebut bukan pada tempatnya. 

“Saya tidak alergi dengan demo atau penyampaian aspirasi, tidak alergi. Cuma saya sesalkan salah mencari momen. Ini hari raya buat bangsa, masa bangsanya tidak menghargai. Itu saya sesali,” ujar La Ode Ahmad Monianse.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com