Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2019, 12:24 WIB
Firman Taufiqurrahman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.comGempa Banten bermagnitudo 6,9 menyebabkan belasan rumah warga di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat rusak.

Pantauan Kompas.com di Kampung Pasir Peso, RT 003/004 Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Sabtu (3/8/2019) pagi, dinding rumah warga tampak retak.

Bahkan dinding belakang rumah milik Jamaludin (45) roboh dan merusak sejumlah perabotan dapur. Kerusakan cukup parah juga dialami rumah Ipah (85). Atap belakang rumahnya roboh.  

“Guncangannya kencang sekali, di dapur terdengar suara bunyi keras, waktu dilihat dinding ternyata sudah ambruk,” tutur istri Jamaludin, Entin (40) kepada Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Update Gempa Banten: 200 Bangunan Rusak di Seluruh Wilayah Terdampak

Entin menyebutkan, saat gempa terjadi ia tengah berada di dalam rumah bersama kedua anaknya. Ia  bersama warga yang lain pun berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.

“Benar-benar panik malam tadi mah, soalnya guncangannya keras sekali rumah seperti mau ambruk,” ucapnya.

Nurnia (23), warga lainnya menyebutkan, kondisi dinding ruang tengah dan kamar tidurnya retak. Getaran gempa juga nyaris memecahkan kaca jendela.

“Benar-benar kencang sekali, kaca jendela getar-getar sampai bunyi keras kayak mau pecah,” ujarnya.

Ketua RT setempat, Agus Johansyah menyebutkan, masih melakukan pendataan terkait rumah warga yang terdampak gempa tadi malam.

“Kalau yang rusak parah baru ini saja (dua unit rumah). Kalau yang retak masih didata karena lumayan banyak juga,” ujarnya.

Baca juga: Fakta Gempa Banten, Ratusan Rumah Rusak di Pandeglang dan Lebak hingga Warga Sukabumi Bertahan di Masjid

Meski sempat menimbulkan kepanikan, Agus bersyukur tidak ada satu pun warganya yang mengalami luka.

Selain di wilayah Cibeber, berdasarkan informasi dari rilis BNPB, sebanyak enam unit rumah di wilayah Kecamatan Agrabinta, Cianjur rusak. Lima unit rumah rusak berat di Desa Neglasari dan satu unit rumah rusak ringan di Desa Tanjungsari.

Sebelumnya diberitakan, gempa bermagnitudo 6,9 (sebelumnya dikabarkan 7,4) mengguncang Banten, Jumat (2/8/2019) sekitar pukul 19.03 WIB.

Pusat gempa terjadi di 7.54 LS, 104.58 BT, atau 147 km sebelah barat daya Sumur di Banten. Episentrum berada di kedalaman 10 Km.

Gempa yang guncangannya terasa hingga Bengkulu, Jawa Barat, Lampung, dan Jawa Tengah itu berpotensi tsunami untuk kawasan Banten, Bengkulu, Jawa Barat, dan Lampung. 

Namun, peringatan dini tsunami kemudian dicabut BMKG Jumat pukul 21.40 WIB.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com