Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Wali Kota Jangan Asyik Berjanji, Rakyat Perlu Bukti..."

Kompas.com - 29/07/2019, 16:40 WIB
Masriadi ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Sebuah aksi teatrikal digelar di depan kantor Wali Kota Lhokseumawe di Provinsi Aceh, Senin (27/7/2019).

Aksi ini digelar oleh Aliansi Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh (Unimal) untuk mengkritik kepemimpinan Wali Kota Lhoksemuawe Suaidi Yahya dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe Yusuf Muhammad.

Dalam aksi itu mereka memperagakan diri sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Kepala Dinas pedagang dan satpol PP.

Dalam aksi itu, digambarkan Wali Kota sedang minum kopi bersama Wakil Wali Kota dan Kepala Dinas. Di samping mereka, ada pedagang ikan dan sayuran. 

Baca juga: Polisi Tahan Tersangka Korupsi Pengadaan Sapi di Lhokseumawe

Tiba-tiba, datanglah satpol PP mengusir para perdagang tersebut, sementara ketika petinggi kota masih tetap saja asyik ngopi. 

Kemudian, muncullah sejumlah spanduk yang mengkritik polah tingkah para petinggi kota tersebut. Salah satu spanduk berbunyi "Pak Wali Kota Jangan Asyik Berjanji, Tapi Rakyat Perlu Bukti."

Koordinator Aksi Muhammad Fadli menyebutkan pihaknya sengaja menggelar aksi tersebut sebagai bagian untuk mengingatkan pemerintahan kota agar lebih giat bekerja. 

Pasalnya, mereka menilai hingga saat ini Pemerintah Kota Lhokseumawe belum mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Maka dari itu mahasiswa mendesak agar Suadi Yahya dan Yusuf Muhammad bekerja dengan maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Fadli.

Baca juga: Nasabah Bank Mandiri Lhokseumawe: Uang Dijamin Akan Kembali, Agak Tenang Saya

Selain itu, mereka juga melihat jika masih banyak pekerjaan insfrastruktur yang terbengkalai. 

Fadli dalam orasinya meminta agar seluruh infrastruktur yang terbengkalai harus segera difungsikan, misalnya pabrik garam di Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe. 

Kemudian Lapangan Upacara di Kecamatan Muara Dua. Kemudian, Pasar Ikan dan Pasar Sayur. 

Infrastruktur lain seperti Museum Kota Lhokseumawe dan TPI Pusong Lama, di Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, juga harus segera difungsikan. 

Tuntutan lain dari para mahasiswa ini yakni mereka juga mendesak pemerintah tegas terhadap pegawai negeri (ASN) yang bolos selama jam kerja.

Baca juga: Fatwa Haram PUBG, Belum Ada Arahan Soal Razia di Lhokseumawe

 

Tanggapan Sekda

Plh Sekda Kota Lhokseumawe Miswar Ibrahim menemui mahasiswa yang menggelar aksi. Dalam tanggapannya, dia menyebutkan bahwa pemkot Lhokseumawe terus melakukan evaluasi dalam rangka memperbaiki kinerja dan melayani masyarakat.

Menurut dia, terkait pabrik garam di Kecamatan Blang Mangat, akan segera difungsikan. Anggarannya pun telah disediakan.

“Dulu sempat dicuri orang sebagian bangunan itu, sudah dilaporkan ke polisi juga. Soal lainnya, kita akan evaluasi dan terus memperbaiki seluruh bagian untuk melayani rakyat,” pungkasnya. 

Aksi itu mendapat pengawalan belasan polisi dan satuan polisi pamong praja (Satpol PP). Setelah mendengar penjelasan Sekda, mahasiswa kemudian membubarkan diri dengan tertib.

Baca juga: Ormas Islam Lhokseumawe Tolak Liga Sepak Bola Putri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com