Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2019, 08:13 WIB
Perdana Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Terlahir sebagai seorang penyandang disabilitas tidak mengurangi tekad Ahmad Fauzan (18) siswa SMKN 7 Padang, Sumatera Barat untuk meraih prestasi.

Fauzan mengalami gangguan penglihatan sejak lahir sehingga tidak mampu melihat.

Namun, semangatnya sangat membara. Tinggal berpisah dengan orangtua demi mengenyam pendidikan di SMKN 7 Padang harus dijalaninya.

Baca juga: Cerita di Balik Foto Viral Mobil Pengantin Berpelat Married Disetop Polisi

Fauzan tinggal di kos bersama teman-temannya di Padang, sementara orangtuanya tinggal di Kampung Lubuk Basung, Agam.

Sejak kecil, Fauzan sudah mandiri. Hal itu dikarenakan Fauzan berasal dari keluarga yang pas-pasan. 

Ayahnya, Medi Satria (50) hanyalah pedagang kecil yang membuka warung di rumah. Sementara ibunya Aflina Maini (47) hanya ibu rumah tangga. Fauzan memiliki empat orang saudara lagi yang menjadi tanggungan orangtuanya.

Kendati berkekurangan, dengan tekad kuat, ia bisa sekolah di SMKN 7 Padang. Fauzan pun ingin mengharumkan nama sekolah.

Siswa kelas XII jurusan Karawitan itu terbilang sangat aktif dan mau terlibat dalam berbagai kegiatan. Gangguan penglihatan tidak menjadi persoalan berarti baginya.

Beberapa waktu lalu, Fauzan mendengar ada informasi kegiatan pertukaran pelajar melalui program Sekolah Mengenal Nusantara yang dibiayai sejumlah BUMN seperti PT KAI, PT PAA dan PT Semen Padang.

Fauzan yang berada di kos saat itu langsung pergi ke sekolah.

Baca juga: Cerita Ketabahan Mbah Miratun, 29 Tahun Asuh 3 Saudaranya yang Keterbelakangan Mental

Naas bagi dirinya, saat itu uang yang dimilikinya pas-pasan sehingga terpaksa berjalan kaki ke sekolah yang berjarak sekitar setengah kilometer itu.

"Saya jalan kaki ke sekolah. Minta bantu sama kawan untuk membimbing ke sekolah," kata Fauzan.

Sebenarnya Fauzan jalan kaki ke sekolah bukan hanya sekali itu saja, namun sudah sering.

Jika uang yang dimilikinya menipis, Fauzan harus jalan kaki dan meminta kawannya untuk mengantarkan ke sekolah.

Setelah tiba di sekolah, Fauzan menemui gurunya dan mengatakan siap mengikuti seleksi Sekolah Mengenal Nusantara itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com