Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Dinas Tangani Santri yang Pimpinannya Ditangkap Kasus Pencabulan

Kompas.com - 12/07/2019, 15:13 WIB
Masriadi ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Lhokseumawe membentuk tim terpadu untuk menangani sekitar 300 santri yang menimba ilmu di Pesantren AN di Kompleks Panggoi Indah, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Jumat (12/9/2019).

Tim itu terdiri dari empat dinas, yaitu Dinas Pendidikan Dayah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah, Dinas Perlindungan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kota Lhokseumawe.

Keempat dinas itu dikerahkan menangani sesuai fungsinya masing-masing.

“Kalau Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak itu bagian penanganan psikologi korban. Sedangkan, Satuan Polisi Pamong Praja pengamanan aset pesantren,” kata Kepala Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Lhokseumawe, Muslem, Jumat.

Tim terpadu itu sambung Muslem direncanakan bekerja hingga 22 Juli 2019 mendatang. Pasalnya, 22 Juli 2019, sudah memasuki proses belajar mengajar tahun ajaran 2019-2020.

Baca juga: Pesantren yang Pimpinannya Cabuli 15 Santri Dibekukan

Baca juga: 7 Fakta Pimpinan dan Guru Pesantren Diduga Cabuli 15 Santri, Diancam 90 Kali Cambuk hingga 5 Trauma

Muslem mengatakan, Dinas Pendidikan Dayah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe akan membantu proses pemindahan santri, baik ke sekolah umum maupun ke pesantren lainnya dalam wilayah Kota Lhokseumawe.

Menurut Muslem, tim terpadu direncanakan bekerja hingga 22 Juli 2019. Sebab, 22 Juli mendatang sudah memasuki proses belajar mengajar tahun ajaran 2019-2020.

“Kami tidak mau ada santri yang dirugikan. Maka, Wali Kota Lhokseumawe, Pak Suaidi Yahya, menginstruksikan penanganannya terpadu, melibatkan empat dinas sekaligus, sesuai bidangnya masing-masing,” kata Muslem.

Sebelumnya, AI dan MY yang merupakan pimpinan dan guru pesantren ditangkap polisi atas dugaan pelecehan seksual terhadap santri di Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Keduanya ditahan di Mapolres Lhokseumawe.

Sejauh ini, polisi sudah mengidentifikasi 15 santri yang diduga menjadi korban. Sebanyak lima di antaranya telah dimintai keterangan.

Baca juga: 5 Santri Korban Pencabulan Pimpinan dan Guru Pesantren Alami Trauma Berat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com