KOMPAS.com - Kabar meninggalnya Sutopo Purwo Nugroho tidak hanya mengejutkan pihak keluarga, namun juga warga di sekitar kediaman orangtua almarhum.
Bagi warga Siswodipuran, Boyolali, Sutopo adalah sosok pekerja keras dan gigih. Warga pun mengakui bahwa Sutopo tak pernah lelah melawan sakit kanker paru-paru yang menderanya.
Kegigihannya bekerja untuk penanganan bencan alam yang terjadi di Indonesia sempat menarik perhatian media asing.
The New York Times sempat membuat ulasan harian tentang Sutopo. Media di Amerika Serikat (AS) itu, menyebut Sutopo sebagai sumber terpercaya informasi mengenai bencana di Indonesia.
Sementaar itu, menurut Ketua RW 009 Siswodipuran, Hadi Tri Winarno, dirinya terkahir bertemu dengan Sutopo yaitu pada lebaran tahun 2017 dan 2018.
Saat itu, Sutopo juga sempat menghadiri kegiatan reuni akbar bersama dengan teman SMP dan SMA.
Berikut ini fakta selengkapnya:
Adik ipar Sutopo, Ahmad Jatmiko (50), menuturkan keputusan untuk memakamkan Sutopo di Boyolali merupakan permintaan orangtua.
"Orangtua minta supaya jenazah (Sutopo) dimakamkan di sini. Soalnya nanti kalau dimakamkan di Jakarta jauh," kata adik ipar Sutopo, Ahmad Jatmiko (50) ditemui di rumah duka Dusun Surodadi RT 007/RW 009, Siswodipuran, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (7/7/2019).
Menurut Jatmiko, perwakilan keluarga saat ini sudah berada di Jakarta mengurusi berkas administrasi kepulangan jenazah Sutopo.
Rencananya jenazah Sutopo diterbangkan dari Guangzhiu, China menuju sore waktu setempat dan tiba di Jakarta pukul 20.00 WIB. Jenazah akan disemayamkan terlebih dahulu di Jakarta.
Baca juga: Keluarga Ungkap Alasan Almarhum Sutopo Dimakamkan di Boyolali
Karangan bunga ucapan belasungkawa mulai berdatangan di rumah duka Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (7/7/2019).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, karangan bunga ucapan belasungkawa terpajang di sepanjang jalan depan rumah duka. Dusun Surodadi, Siswodipuran merupakan kampung halaman Sutopo semasa kecil.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.