Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Mendiang Sutopo, Dimakamkan di Boyolali hingga Sosok "Sumber yang terpercaya"

Kompas.com - 08/07/2019, 08:37 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Karangan bunga tersebut ada dari alumni SMAN 1 Boyolali, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, BPBD Kabupaten Kebumen, Keluarga Besar BPBD Kabupaten Pekalongan, BPBD dan relawan Kabupaten Banjarnegara dan lainnya.

"Mas Sutopo besuk dimakamkan di sini (Boyolali)," kata adik ipar Sutopo, Achmad Jatmiko (50) ditemui di rumah duka Surodadi RT 007/RW 009, Siswodipuran, Minggu.

Baca juga: Sosok Sutopo di Mata Para Tokoh

3. Sosok Sutopo di mata warga di kampung halamannya

Bagi warga di Siswodipuran, Kepala Pusat Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) BNPB Sutopo adalah sosok pekerja keras dan gigih.

"Orangnya gigih, bekerja tanpa mengenal waktu dan tanpa mengenal kondisi pribadi sehingga sampai detik-detik terakhir kemarin saya menerima kabar dari ayahnya, Pak Harsono kalau Pak Sutopo kritis kondisinya," kata Ketua RW 009 Siswodipuran, Hadi Tri Winarno ditemui di Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (7/7/2019).

Seperti diketahui, Sutopo meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit di Guangzhou, China, Minggu (7/7/2019), pukul 02.20 waktu setempat atau 01.20 WIB.

"Pak Sutopo ini orangnya sungguh - sungguh mengorbankan diri untuk negeri ini," ungkapnya.

Baca juga: Sutopo di Mata Kerabat, Dikenal Gigih dan Bekerja Tanpa Mengenal Waktu

4. Perjuangan Sutopo melawan kanker paru

Sutopo Purwo Nugroho. Gambar diambil pada Kamis (4/10/2018) di ruang kerjanya.KOMPAS.com/FITRIA CHUSNA FARISA Sutopo Purwo Nugroho. Gambar diambil pada Kamis (4/10/2018) di ruang kerjanya.

Adik ipar Sutopo, Ahmad Jatmiko (50), mengatakan, penyakit kanker paru-paru yang diderita Sutopo sudah 1,5 tahun.

Padahal Sutopo tidak pernah merokok, sehingga ia heran dengan penyakit kanker paru-paru yang diderita Sutopo.

Sutopo telah menjalani serangkaian perawatan kesehatan di sejumlah rumah sakit (RS) karena kanker paru-paru yang diidapnya. Ia divonis kanker paru-paru pada 17 Januari 2018.

"Pengobatan sudah dilakukan ke mana-mana, tapi tidak ada hasilnya. Kemudian dibawa ke China. Di sana baru sebulan dan tadi pagi saya dapat kabar meninggal," ucap Jatmiko.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di rumah duka, keluarga tengah melakukan persiapan penyambutan jenazah Sutopo. Seperti memotong rumput liar yang ada di depan jalan menuju rumah duka dan lain-lain.

Baca juga: Senin, Jenazah Sutopo Dimakamkan di Boyolali

5. Dimakamkan di Boyolali

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. RINDI NURIS VELAROSDELA Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. 

Jenazah Sutopo akan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasonolayu, Siswodipuran yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka, Senin (8/7/2019).

Pemakaman akan dilakukan sekitar pukul 09.30 WIB. Adik ipar Sutopo, Achmad Jatmiko (50), mengatakan, sebelum jenazah Sutopo dibawa ke peristirahatan terakhir akan dilakukan upacara kenegaraan dan adat tradisional.

"Ada upacara kenegaraan dan adat tradisional," kata Jatmiko ditemui di rumah duka Surodadi RT 007/RW 009, Siswodipuran, Boyolali, Jawa Tengah, Senin. 

Baca juga: Pemakaman Sutopo di Boyolali Diawali Upacara Kenegaraan dan Adat Tradisional

Sumber: KOMPAS.com (Labib Zamani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com