Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Ungkap Alasan Almarhum Sutopo Dimakamkan di Boyolali

Kompas.com - 07/07/2019, 13:48 WIB
Labib Zamani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Jenazah Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho rencananya dimakamkan di kampung halamannya di Boyolali, Jawa Tengah. 

Adik ipar Sutopo, Ahmad Jatmiko (50), menuturkan keputusan untuk memakamkan Sutopo di Boyolali merupakan permintaan orangtua.

"Orangtua minta supaya jenazah (Sutopo) dimakamkan di sini. Soalnya nanti kalau dimakamkan di Jakarta jauh," kata adik ipar Sutopo, Ahmad Jatmiko (50) ditemui di rumah duka Dusun Surodadi RT 007/RW 009, Siswodipuran, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (7/7/2019).

Baca juga: Jenazah Sutopo Dimakamkan di Boyolali, Senin

Menurut Jatmiko, perwakilan keluarga saat ini sudah berada di Jakarta mengurusi berkas administrasi kepulangan jenazah Sutopo.

Rencananya jenazah Sutopo diterbangkan dari Guangzhiu, China menuju sore waktu setempat dan tiba di Jakarta pukul 20.00 WIB. Jenazah akan disemayamkan terlebih dahulu di Jakarta.

"Besok dari Jakarta diterbangkan ke Boyolali. Jenazah disemayamkan di sini sebentar terus dimakamkan," ujarnya.

Jatmiko mengaku terakhir bertemu dengan Sutopo sekitar tiga bulan lalu. Saat itu Sutopo sedang melaksanakan perjalanan dinas ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca juga: Kadiv Humas Polri: Sutopo Purwo Nugroho Humas Sejati

Pada saat bertemu, kata Jatmiko, Sutopo tidak pernah mengeluhkan penyakit kanker paru-paru yang dideritanya sejak 1,5 tahun.

"Pernah bilang kalau dibuat istirahat katanya malahan sakit. Makanya dia tidak mau istirahat dan penginnya selalu bekerja supaya tidak terlalu merasakan sakitnya," ujarnya.

Seperti diberitakan, Sutopo meninggal dunia di Guangzhou, China, Minggu (7/7/2019), pukul 02.20 waktu setempat atau 01.20 WIB setelah menjalani perawatan selama sekitar satu bulan. Ia divonis kanker paru-paru pada 17 Januari 2018.

Kompas TV Korban meninggal akibat banjir bandang di Sentani, Papua terus meningkat. Selain tingkat hujan dengan intensitas yang tinggi, banjir bandang juga semakin diperparah longsor yang terjadi di Gunung Cycloop dengan membawa sejumlah material kayu. Selain intensitas hujan yang tinggi, longsor di Gunung Cycloop terjadi akibat banyaknya aktivitas penebangan. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB , Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di gedung BNPB. Diprediksi jumlah akan terus bertambah, karena proses evakuasi di sejumlah titik masih menjadi prioritas dalam penanganan korban. Lebih dari 4 ribu pengungsi berada di enam titik, baik tersebar di sejumlah perumahan maupun di kantor pemerintahan. #BanjirSentani #BanjirBandangSentani #PrayForSentani
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com