Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Konawe Utara Belum Surut, Tiga Desa Masih Terisolir

Kompas.com - 15/06/2019, 20:50 WIB
Kiki Andi Pati,
Khairina

Tim Redaksi


KENDARI, KOMPAS.com - Hingga Sabtu (15/6/2019), banjir bandang yang menerjang Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara belum juga surut.

Dalam bencana alam itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI mencatat 42 desa dan 3 kelurahan dari 6 kecamatan terendam banjir setinggi 3 sampai 4 meter. Akibatnya, 1.598 kepala keluarga (KK) atau 5.703 jiwa mengungsi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya mengatakan, hingga hari ini, masih ada 3 desa di Kecamatan Wiwirano masih belum bisa dijangkau karena akses putus dan derasnya aliran air.

Baca juga: Stok Beras Aman, Mentan Minta Masyarakat Sultra Tenang Pasca Bencana di Konawe Utara

"Tiga desa yang belum dapat dijangkau petugas di lapangan itu adalah Desa Padalere Utara, Desa Padalere, dan Desa Lamonae Utara," terangnya.

Selain itu, kendala di lapangan yakni hujan deras dengan intensitas cukup tinggi masih turun sehingga membuat arus air masih deras. Sehingga, penggunaan sampan mesin tidak bisa menjangkau wilayah yang terisolir.

Ditambah lagi, jalur penyaluran bantuan logistik dari BNPB belum tiba di lokasi terdampak banjir akibat jalan menuju ke Kabupaten Konawe Utara terputus.

Ia mengatakan, tim reaksi cepat BNPB terus didampingi BPBD. Sebab, beberapa tempat belum bisa dilewati, akses 4 jembatan putus, dan longsor.

Bantuan disalurkan dengan menggunakan helikopter milik BNPB ke lokasi yang belum bisa dijangkau lewat darat maupun transportasi laut.

"Dampak kerugian yang terdata sampai hari ini antara lain, rumah hanyut 202 unit dan rumah terendam sebanyak 1.396 unit,” terangnya.

Tidak hanya itu, ratusan lahan pertanian milik masyarakat juga ikut terendam banjir. Pihaknya mencatat, terdapat 970,3 hektar lahan persawahan yang terendam banjir serta 83,5 hektar lahan jagung dan 11 hektar lahan pertanian lainnya serta 420 hektar lahan tambak milik masyarakat.

Tiga pasar tradisional di Konawe Utara juga tak luput dari terjangan banjir, seperti Pasar Landawe, Pasar Lembo dan Pasar Laronanga.

Kemudian, 28 gedung sekolah ikut terendam banjir, terdiri dari 8 SD, 3 SMP, dan 17 PAUD.

“Kantor desa 2 gedung, juga 1 jembatan penghubung Desa Laronanga dan Desa Puwonua hanyut terbawa banjir. Satu jembatan tidak bisa dilalui karena terendam di Desa Padaler Utama. Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Desa Tanggulari dan Desa Tapuwatu terputus,” ujarnya.

Baca juga: Korban Banjir di Konawe Utara Butuh Makanan, Pakaian, hingga Obat-obatan

Selain itu, satu jembatan pada jalan antarprovinsi di Kelurahan Asera juga terputus akibat banjir serta satu jembatan di Desa Amorome Utama hanyut terbawa air.

Lima rumah ibadah, yakni masjid ikut terendam banjir, serta fasilitas kesehatan seperti 2 unit puskesmas terendam di Kecamatan Andowia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com