Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: 5.111 Korban Banjir Konawe Utara Masih Mengungsi

Kompas.com - 10/06/2019, 20:58 WIB
Kiki Andi Pati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KENDARI, KOMPAS.com – Bupati Konawe Utara Ruksamin telah menetapkan status tanggap darurat banjir di wilayah itu selama 14 hari, terhitung 2 Juni 2019 hingga 16 Juni 2019.

Upaya penanganan darurat yang telah dilakukan antara lain pengoperasian pos komando penanganan darurat banjir yang berada di rumah jabatan bupati, evakuasi dan penyelamatan, penanganan warga terdampak, pendataan serta mengaktifkan jaringan komunikasi untuk penanganan darurat.

Data BNPB hingga Senin (10/6/2019) menyebutkan, ada 38 desa, 3 kelurahan dan 6 kecamatan yang terendam banjir bandang.

Baca juga: Banjir Konawe Utara, 1.200 Korban yang Terisolasi Dievakuasi

 

Tak hanya itu, ada 185 rumah warga hanyut, 1.235 unit rumah terendam banjir dan 5.111 jiwa dari 1.420 kepala keluarga mengungsi akibat banjir di wilayah itu.

Kerusakan sektor pertanian mencakup lahan sawah 970,3 hektare, lahan jagung 83,5 hektare dan lainnya 11 hektare, sedangkan sektor perikanan pada tambak seluas 420 hektare.

Kepala pusat data, informasi dan humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kendala yang masih dihadapi petugas di lapangan adalah arus aliran air masih deras sehingga penggunaan sampan mesin tidak dapat menjangkau wilayah terisolir.

Selain itu, minimnya peralatan untuk membantu evakuasi dan penyelamatan di lapangan.

Saat ini, kata Sutopo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara mendata kerusakan fasilitas umum berupa 3 jembatan putus, 5 masjid dan dua puskesmas serta 3 puskesmas pembantu.

Sedangkan fasilitas pendidikan yang terendam banjir ada 5 unit SD dan 3 bangunan SMP dan 3 pasar juga mengalami kondisi yang sama.

"BPBD melaporkan jembatan penghubung Desa Laronanga ke Desa Puwonua hanyut, jembatan lain di Desa Padalerutama tidak dapat dilalui karena terendam banjir, jembatan putus yang menghubungkan Desa Tanggulari ke Desa Tapuwatu dan jembatan antar-provinsi di Asera," kata Sutopo dalam rilis persnya.

Sutopo melanjutkan, banjir juga melanda Kabupaten Konawe. Banjir ini juga dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengakibatkan 36 jiwa mengungsi dan 240 terdampak.

Bupati Konawe telah menetapkan status tanggap darurat terhitung 5 Juni hingga 11 Juni 2019.

BPBD Kabupaten Konawe telah melakukan upaya penanganan darurat dan pendataan lapangan. BPBD melaporkan 1 orang meninggal, yaitu bayi berusia 4 hari, pada kejadian ini.

"BNPB masih membutuhkan klarifikasi lebih lanjut penyebab kematian bayi tersebut," terang Sutopo.

Baca juga: Video Detik-detik Rumah di Konawe Hanyut Terseret Banjir Bandang

Ia menambahkan, untuk mempercepat pengiriman bantuan logistik, pihaknya telah mengirimkan bantuan logistik menggunakan pesawat cargo. BNPB mengirim bantuan langsung ke Kendari seberat 1.086 kg senilai Rp 218 juta.

"BNPB juga mengaktivasi klaster logistik sehingga mengirimkan bantuan dari Kemensos dan  PMI. Bantuan berupa family fit 200 kg, hygiene kit 200 kg, baby kit 200 kg, selimut 400 lembar, jas hujan 100 lembar, rompi 100 unit dan matras 100 lembar," ujar dia.

Untuk distributsi logistik ke titik pengungsi dilakukan dengan bantuan satu helikopter milik BNPB. 

Kompas TV Banjir melanda Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, dan sekitarnya. Untuk mengetahui situasi terkini banjir yang terjadi di Kabupaten Konawe Utara, kita sudah bergabung dengan Kepala Kantor SAR Kendari, Djunaidi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com